Slawi – Sebanyak 5.620 tenaga kesehatan akan disuntik vaksin Covid-19 pada pelaksanaan vaksinasi perdana dalam waktu dekat ini di Kabupaten Tegal. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji menuturkan, paling lambat awal bulan Februari 2021 proses vaksinasi ini dimulai. Informasi tersebut disampaikannya pada acara Konferensi Pers Persiapan Vaksinasi Covid-19, Kamis (21/01/2021) pagi di Rumah Dinas Bupati Tegal.
“Tenaga kesehatan dan petugas penunjang seperti tenaga administrasi, petugas pengamanan dalam, hingga cleaning service yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan ditargetkan akan mendapat giliran pertama suntik vaksin. Waktu pelaksanaannya menunggu instruksi gubernur, tapi rencananya dijadwalkan selambat-lambatnya awal Februari 2021 ini,” kata Hendadi.
Hendadi pun mengungkapkan, sebelum proses vaksinasi ini dilakukan, pihaknya harus merampungkan tahapan verifikasi untuk mencegah data ganda. Hasilnya, dari data awal 6.990 orang tenaga kesehatan dan petugas penunjang yang akan mendapatkan suntik vaksin, tinggal menyisakan 5.620 orang saja.
“Data ganda ini terjadi karena ada sejumlah tenaga kesehatan yang didata pada dua tempat berbeda. Ini terjadi pada mereka yang memiliki tempat kerja lebih dari satu, disamping juga ada kekeliruan pada proses entri data seperti kesalahan memasukan nomor induk kependudukan (NIK),” jelas Hendadi.
Baca juga : Tahap Pertama 6.990 Tenaga Kesehatan Akan Disuntik Vaksin Covid-19
Sedangkan untuk vaksinasi tahap kedua , Hendadi menuturkan akan memprioritaskan pada petugas dan aparatur pemerintahan yang bekerja di lini pelayanan publik yang diperkirakan jumlahnya mencapai 37.851 orang. Vaksinasi tahap ketiga akan dilakukan pada kelompok masyarakat rentan sebanyak 545.448 orang dan masyarakat umum lainnya termasuk pelaku ekonomi sebanyak 262.202 orang.
Di tempat yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan jika program vaksinasi ini merupakan langkah pemerintah dalam upayanya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi virus corona. Dengan tingkat efikasi atau kemanjurannya yang di atas 60 persen berpotensi besar untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Sehingga, harapannya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir dan terwujud.
Lihat juga: Sebelum Disuntik Vaksin Covid-19, Kalian Wajib Tahu Ini Dulu.
“Sudah bukan saatnya lagi memperdebatkan soal keamanan, kehalalal dan kemanjuran vaksin ini karena semuanya sudah ada prosedurnya, sudah melalui proses uji klinis dimana BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah menyatakan vaksin Covid-19 ini aman dan halal. Maka tidak perlu ada keraguan lagi untuk menjadi bagian dari warga negara Indonesia yang siap divaksin,” terang Umi.
Umi pun berpandangan, kesediaan warga masyarakat untuk divaksin adalah wujud nyata aksi bela negara untuk bersama-sama mengakhiri pandemi. Untuk itu, ia mengajak seluruh warga masyarakat khususnya Kabupaten Tegal bersiap mensukseskan program vaksinasi dengan menjadi bagian dari komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki imun atau kekebalan terhadap virus corona.
Hal ini sejalan dengan rekomendasi organisasi kesehatan dunia, WHO yang mensyaratkan 70 persen hingga 90 persen dari populasi penduduknya memiliki imunitas atau kekebalan tubuh agar terbebas dari pandemi Covid-19.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Guntur Muhammad Taqwin menyatakan pihaknya siap mensukseskan vaksinasi Covid-19. Tak hanya itu, dirinya pun siap untuk menjalani vaksin perdana ini. “Sudah kami siapkan sepuluh orang tenaga kesehatan yang akan menjadi vaksinator di RSUD dr Soeselo. Mereka terdiri dari dokter, perawat dan bidan. Kami pun sudah melaksanakan simulasi vaksinasi, mulai dari tahap pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, pelaksanaan vaksinasi hingga observasi,” pungkasnya. (OI)
Discussion about this post