Bumijawa – Tekan risiko bencana akibat rusaknya kawasan hutan lindung di kaki Gunung Slamet, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengajak warga petani Dusun Sawangan Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa ikut menjaga kelestarian pohon yang telah ditanam untuk mereboisasi lahan kritis.
Pesan ini disampaikan Amir saat membuka dialog interaktif acara Tilik Desa Pj Bupati Tegal 2024 di Dusun Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Rabu (05/06/2024).
Kerusakan kawasan hutan lindung seluas 48 hektare akibat aksi perambahan dan konversinya menjadi lahan pertanian sayur terbuka berpotensi menimbulkan bencana seperti tanah longsor, banjir bandang hingga kekeringan pada mata air. Hal tersebut perlu diantisipasi agar dampak kejadian bencana yang berulang setiap tahunnya dapat diminimalisir.
Secara geografis, kawasan hutan di Desa Sigedong maupun Kecamatan Bumijawa memiliki peran penting sebagai water catchment area atau area pemerangkap air untuk cadangan sumber air baku bagi warga Kabupaten Tegal dan Kota Tegal yang didistribusikan perusahaan air minum daerah.
Salah satu dampak kerusakan ekosistem hutan yang telah dirasakan warga Sigedong adalah hilangnya sejumlah mata air dan berkurangnya debit mata air saat musim kemarau.
“Kita telah bersepakat menghidupkan kembali sumber-sumber mata air yang mati atau berkurang debitnya saat musim kemarau. Untuk itu, dukungan dari warga Sawangan, khususnya petani sangat kita harapkan agar program reboisasi ini nyata manfaatnya,” kata Amir.
Sekda Amir juga mengajak warga Bumijawa mengatasi persoalan klasik seperti sampah untuk dikelola secara mandiri bersama pemerintah desa dengan membentuk bank sampah. Hal ini mengingat layanan pemerintah daerah mengangkut sampah dari TPS menuju TPA Penujah belum mampu menjangkau semua wilayah perdesaan di Bumijawa. Dengan kemandirian pengelolaan sampah oleh desa, sampah warga tidak lagi dibuang ke sungai atau ditumpuk di tempat-tempat tertentu.
Lebih lanjut Amir menyarankan warga petani menerapkan pola pertanian berkelanjutan dengan menyeimbangkan pola penggunaan pupuk dan pestisida kimia dengan bahan organik untuk memulihkan kondisi tanah dan mengembalikan unsur hara.
Guna mencegah kasus stunting, orang tua juga diimbau memberikan asupan makanan bergizi seimbang untuk balitanya. Sementara bagi anak-anak dibiasakan tidak banyak mengonsumsi mie instant.
“Awasi pola makan anak-anak kita. Siapkan makanan sehat untuk dikonsumsi anak saat bapak, ibu sibuk di ladang yang itu bukan mie instant. Biasakan anak-anak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, apalagi ini sentra penghasil sayur terbesar,” tandasnya.
Pihaknya juga berencana melanjutkan pembangunan jalan tembus Sigedong-Sawangan yang sudah dibangun secara bertahap sepanjang 2,1 kilometer sejak tahun 2019-2022.
“Mohon doanya agar pembangunan jalan tembus Sigedong-Sawangan bisa kembali dilanjutkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sigedong Akhmad Mafthukin menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemkab Tegal yang sudah menghadirkan sejumlah layanan publik pada kegiatan Tilik Desa ini seperti adminduk, pemeriksaan kesehatan, pelayanan KB, donor darah, layanan dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan, pembayaran PBB, hingga bazar pangan murah.
“Terima kasih kepada Pemkab Tegal yang telah memberikan layanan terbaiknya. Tentu ini sangat bermanfaat bagi warga kami,” ujarnya. (EW/hn)
Discussion about this post