Warureja – Berdiri di atas lahan seluas 46 hektare, perusahaan ekspor pembuat sepatu olahraga PT Adonia Footwear Indonesia (AFI) di bawah bendera Huali Industrial Group Taiwan ini akan segera dibangun di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja. Peletakan batu pertama atau ground breaking pabrik industri berdaya serap 45 ribu tenaga kerja ini dilakukan Bupati Tegal Umi Azizah pada Senin (04/12/2023) siang.
Huali Industrial Group sendiri merupakan produsen sepatu olahraga terbesar ke dua di dunia yang tahun 2022 lalu memproduksi 221 juta pasang sepatu dengan brand ternama seperti Converse, Nike, Vans, Reebok, Lululemon, Hoka One One, Under Armour, Puma, On, Asics, New Balance, Cole Haan, Altra, dan Opposed.
Adapun pabrik sepatu PT AFI di Desa Kedungkelor dengan nilai investasi 220 juta USD atau Rp3,3 triliun ini merupakan pabrik ketiga dari rencana lima pabrik yang akan dibangun di Indonesia. Pabrik pertama ada di Desa Yomani, Kecamatan Lebaksiu dan pabrik ke dua di Kabupaten Pemalang. Sedangkan pabrik keempat dan kelima rencananya juga akan dibangun di Kabupaten Tegal.
Lewat sambutannya, Umi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Huali Industrial Group dan jajaran direksi PT Adonia Footwear Indonesia yang telah memercayakan investasi usahanya di Kabupaten Tegal. Menurutnya ini menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Tegal terkait peluang investasi, terutama di sektor industri manufaktur yang masih terbuka luas. Sekaligus pula menjadi indikasi daerah yang sangat terbuka dengan investasi.
Proses perizinan di Kabupaten Tegal bisa dipastikan mudah, cepat dan pasti, sepanjang prosedurnya ditempuh dan kelengkapan persyaratannya dipenuhi.
“Saya pastikan perizinannya di sini, di level pemerintah daerah terbebas dari praktik pungli ataupun gratifikasi,” kata Umi.
Perilaku koruptif ini menurutnya harus diberantas karena menjadi hambatan besar masuknya investasi ke sebuah wilayah atau daerah. Pihaknya tidak mau ini terjadi di Kabupaten Tegal. Sebab kalau masih ada pungli, masih ada gratifikasi, berarti ini indikasi kalau tata kelola perizinannya buruk, prosesnya rumit dan berbelit, implementasi regulasinya yang tidak jelas atau abu-abu.
Pihaknya pun meminta para pihak terus mengawal proses perizinannya di pemerintah pusat untuk kelanjutan proses pembangunannya di daerah. “Jadi kalau ada dokumen terkait pembangunannya masih ada yang belum selesai, belum terbit persetujuannya dari kementerian atau lembaga terkait, saya minta ini dikawal serius,” tandasnya.
Ground breaking ini menurutnya menjadi penanda ikatan komitmen antara pihaknya dengan pengusaha untuk sama-sama memajukan iklim investasi melalui pembangunan industri dengan melibatkan tenaga kerja lokal, memberdayakan UMKM, hingga transfer pengetahuan dan teknologi. Sementara proses pembangunan fisik selanjutnya tetap menunggu persetujuan dokumen ataupun perizinannya selesai.
Dirinya mengakui, kehadiran sektor industri padat karya sangat membantu pihaknya mempercepat penciptaan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tegal yang tahun ini angkanya berkurang 1,04 persen poin dari 9,64 persen di tahun 2022 menjadi 8,6 persen di tahun 2023 ini.
Nantinya tidak hanya sektor ketenagakerjaan industri saja yang berkembang, tapi juga sektor ikutan lainnya ikut tumbuh dan berkembang seperti transportasi, kuliner, kost-kostan, atau bahkan pariwisata pantai.
Sementara itu, Chairman Perusahaan Huali Industrial Group Cong Yuan Zhang yang hadir di tempat acara mengatakan dirinya sangat meyakini komitmen tulus Bupati Tegal dalam menjamin investasi di wilayahnya. Sehingga pihaknya pun merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Kabupaten Tegal.
“Saya akan menghormati peraturan hukum dan perundangan-undangan yang berlaku di Indonesia, terutama soal kesejahteraan masyarakatnya. Saya tidak akan mengecewakan ibu bupati dan pemerintahannya. Saya akan maksimalkan kepercayaan dan kesempatan yang sudah diberikan ibu Umi,” kata Zhang.
Sebagai pendiri Huali Industrial Group, Zhang dikenal sebagai orang terkaya kedua di Taiwan dengan total kekayaan lebih dari 13 miliar USD atau setara Rp187 triliun di tahun 2021 lalu,menurut Bloomberg Billionaires Index. Zhang lebih kaya dari Terry Gou dari Foxconn Technology, produsen iPhone untuk Apple. (EW/hn)
Discussion about this post