Slawi – Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan penggunaan Gedung Rakyat Slawi pada Selasa (02/12/2025) siang. Gedung untuk pementasan seni pertunjukan ini tampil lebih segar usai direhab dan siap menjadi wadah pengembangan seni, sarana edukasi, serta sarana untuk menampung ekspresi kreatitivitas para seniman.
Fadli Zon mengatakan, pembenahan Gedung Rakyat Slawi oleh pihaknya merupakan bagian dari ekosistem pemajuan kebudayaan. Sebab gadung kesenian ini perannya strategis sebagai lumbung kebudayaan daerah, rumah besar bagi tumbuhnya ekosistem budaya di Kabupaten Tegal.
“Ini adalah ruang publik, di mana identitas mengakar, ekspresi budaya menemukan panggungnya, dan kebanggaan budaya menyatu dalam denyut masyarakat,” ujarnya.
Dirinya pun menekankan pentingnya menjadikan Gedung Rakyat sebagai etalase kebudayaan, wadah pembelajaran lintas generasi, sekaligus ruang berkembangnya ekonomi budaya.
Menurutnya, keberagaman budaya Kabupaten Tegal yang ia sebut sebagai mega-diversity merupakan modal besar untuk membangun industri budaya yang kuat, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, kuliner, hingga UMKM.
“Ke depan perlu dibuat calendar of event setahun penuh yang menampilkan pameran seni rupa, pertunjukan, festival yang melibatkan semua kalangan, termasuk pelajar menuju era industri budaya,” saran politisi dari Partai Gerindra ini.
Pihaknya berharap Gedung Rakyat ini bisa menjadi kantong budaya bagi para seniman, budayawan, generasi muda, baik untuk seni tradisi, kontemporer, maupun new media art.
“Kita ingin budaya Tegal dikenal tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kementerian Kebudayaan Ahmad Mahendra menjelaskan, revitalisasi Gedung Rakyat ini merupakan bagian dari program penguatan infrastruktur kebudayaan nasional.
Tahun ini, kementeriannya telah merealisasikan 89 lokus bantuan sarana prasarana, terdiri dari 30 lokus fisik dan 59 lokus nonfisik, diantaranya berupa peralatan kesenian dan fasilitas budaya.
“Program ini menjadi instrumen untuk memperluas akses masyarakat terhadap ruang ekspresi yang layak dan berkelanjutan. Pembangunan kebudayaan harus hadir merata dari desa hingga kota,” ujarnya.
Mahendra juga menyampaikan jika kondisi gedung ini sebelumnya mengalami penurunan kondisi fisik cukup parah. Setelah melalui proses konstruksi selama 73 hari kalender atau 17 hari lebih cepat dari rencana, kini Gedung Rakyat tampil elok.
Pekerjaan rehabilitasi gedung ini meliputi penggantian rangka atap, penataan arsitektural, perbaikan pasak dan gerbang, hingga pembenahan lingkungan secara menyeluruh.
“Kami ingin memperkuat tata kelola sarana prasarana kebudayaan. Dengan gedung yang sudah representatif ini, tata kelola manajemen dewan kebudayaan harus lebih baik. Kami siap mendampingi workshop dan penguatan kapasitas pelaku kebudayaan di Kabupaten Tegal,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan apresiasinya atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan yang telah memberikan dukungan revitalisasi Gedung Rakyat ini.
“Kami sangat bersyukur, gdung ini sudah lama tidak mendapat sentuhan. Sekarang kondisinya sangat luar biasa. Ini wujud kolaborasi yang patut kita jaga,” ungkapnya.
Ia pun berharap Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal dapat memanfaatkan gedung lebih optimal, sehingga suasana berkesenian hidup kembali dan mampu memberi manfaat yang luas bagi masyarakat.
“Pemerintah daerah akan melengkapi prasarana pendukungnya. Kami ingin Gedung Rakyat benar-benar menjadi ruang publik yang aktif dan inklusif,” kata Ischak.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada Kementerian Kebudayaan dan dukungan aspirasi dari Komisi X DPR RI.
“Dulu Gedung Rakyat ini kondisinya kurang layak. Sekarang sudah terang, bersih, dan membanggakan,” ujarnya.
Kholid membeberkan jika Kabupaten Tegal punya banyak seniman dan budayawan hebat namun kurang terekspos karena keterbatasan fasilitas. Sehingga dengan dihidupkannya kembali Gedung Rakyat ini, ia berharap semakin banyak talenta budaya yang muncul ke publik.
“Ini akan jadi pusat kesenian Kabupaten Tegal untuk melahirkan seniman hebat dan memperkuat karakter budaya Kabupaten Tegal. Di samping juga mampu mendongkrak daya tarik wisata dan memperluas ruang kreatif masyarakat,” ujarnya. (EW/hn)









Discussion about this post