Margasari – Pemkab Tegal mengapresiasi komitmen dan langkah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini melalui program Japfa for Kids dengan menyasar 32 sekolah dasar di Kecamatan Margasari.
Kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan atau CSR dari Japfa Comfeed yang digelar di SD Negeri 1 Pakulaut ini menjadi wujud nyata kepedulian dunia usaha terhadap peningkatan kualitas gizi anak Indonesia.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman mengatakan pemenuhan gizi anak menjadi fondasi utama dalam mencetak generasi cerdas, sehat, dan tangguh. Hal ini ia sampaikan saat meninjau program Japfa for Kids di sekolah tersebut, Selasa (22/07/2025).
Meskipun prevalensi stunting Kabupaten Tegal mendasarkan hasil survei pemantauan pertumbuhan oleh Dinas Kesehatan pada Maret 2025 lalu mengalami penurunan menjadi 16,64 persen, pekerjaan penuntasan stunting belumlah usai.
“Angka stunting kita memang sudah di bawah target nasional tahun 2025 yang sebesar 18,18 persen. Tapi justru tantangannya adalah bagaimana tren penurunan ini bisa terus konsisten dan bahkan dipercepat,” kata Ischak.
Ia berharap kegiatan seperti bisa terus berlanjut untuk memberikan dampak nyata pada peningkatan kualitas gizi anak melalui edukasi gizi, pemeriksaan kesehatan, penyediaan makanan sehat, hingga pelatihan kebersihan lingkungan dan pola makan yang baik.
Program Japfa for Kids disebutnya menjadi contoh kolaborasi yang ideal antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menekan permasalahan gizi, anemia, dan stunting pada anak. Bupati pun menyampaikan apresiasinya kepada PT Japfa Comfeed atas keberlanjutan program CSR-nya yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Di akhir sambutannya, Ischak menitip pesan kepada guru dan orang tua agar terus mendampingi anak-anak dengan kasih sayang, perhatian, serta membiasakan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
“Anak-anak adalah investasi bangsa. Apa yang mereka konsumsi setiap harinya ini akan menentukan masa depannya. Mari, kita jaga bersama proses tumbuh kembang anak,” pungkasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia Artsanti Alif menjelaskan programnya akan berjalan selama enam bulan ke depan dengan menyasar 32 sekolah dasar di Kecamatan Margasari.
Dari sasaran sekolah tersebut, 19 SD menjadi target intervensi gizi karena ditemukan kasus 170 anak terindikasi mengalami malnutrisi atau sekitar 6,9 persen.
“Kami tidak hanya memberikan asupan tambahan seperti telur, tapi juga edukasi penting tentang isi piringku agar perubahan pola makan bisa berkelanjutan,” jelas Artsanti.
Ia menambahkan, efektivitas program ini akan dievaluasi di akhir masa pelaksanaan. Jika hasilnya lebih dari 65 persen anak mengalami perbaikan gizi, maka program ini akan dilanjutkan dengan skema penghargaan melalui program Japfa for Kids Award di tahun berikutnya. (AD/hn)









Discussion about this post