SLAWI – Sebanyak 70 orang yang tergabung dalam 35 tim dari Tim Penggerak (TP) PKK Kecamatan dan Perangkat Daerah Se Kabupaten Tegal serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW) mengikuti lomba inovasi olahan ikan yang digelar oleh Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tegal, Kamis (10/4). Acara yang diselenggarakan keempat kalinya tersebut mengambil tempat di Gedung Korpri bertujuan untuk mengkampanyekan gerakan makan ikan (Gemarikan) bagi masyarakat terutama ibu-ibu.
Lomba memasak yang ditentukan waktu memasaknya selama 2 jam tersebut memperebutkan hadiah dengan total nilai Rp. 7,5 juta. Waktu lomba memasak tersebut terbagi dalam dua segmen yakni 1,5 jam untuk memasak dan 30 menit untuk penyajian. Lomba tersebut akan memperebutkan juara I, II dan III serta juara harapan I, II dan III. Selanjutnya untuk juara I akan mewakili Kabupaten Tegal dalam lomba masak inovasi olahan ikan tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Kepala DKPP, Toto Subandriyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini diperuntukan bagi ibu-ibu dikarenakan mereka adalah penentu gizi keluarga. Dengan mengikuti kegiatan ini maka akan meningkatkan keterampilan memasak sehingga ibu-ibu dapat menyusun menu makanan yang lebih beragam dalam kesehariannya untuk keluarga dengan bahan dasar ikan.
Dikatakan Toto Subandriyo bahwasanya meskipun Kabupaten Tegal sebagai salah satu basis produksi ikan di Provinsi Jawa Tengah namun angka konsumsi ikan di Kabupaten Tegal masih dibawah angka konsumsi ikan Provinsi Jawa Tengah. Angka konsumsi ikan Provinsi Jawa Tengah 26,78 kilogram/kapita/tahun sementara untuk nasional, telah mencapai 43,8 kilogram/kapita/tahun. “Angka konsumsi ikan kita masih 20,43 kilogram/kapita/tahun” jelasnya.
Sementara itu, untuk penilaian hasil masakan ibu-ibu, panitia lomba mendatangkan dewan juri dari kalangan profesional yang berasal dari Indonesian Chef Association (ICA) perwakilan Tegal. Pengurus ICA Tegal yang menjadi juri dalam lomba tersebut, Iswantoro, menyampaikan bahwa untuk penilaian lomba dirinya mengedepankan pada kebersihan, keamanan dan cara memasak dari peserta. ” Kalau memasak harus aman, rapi, bersih dan tidak boleh tercampur” ujar chef Hotel PrimeBiz Kota Tegal tersebut.
Salah satu peserta lomba dari TP-PKK PDAM Kab. Tegal, Siti Aminah, menyajikan olahan ikan tersebut dalam bentuk Martabak. Menurutnya martabak sendiri sebagai salah satu makanan khas Kabupaten Tegal banyak digemari anak-anak sebagai camilan. Aminah mengatakan nahwa pada umumnya martabak yang dijual di pasaran isiannya terdiri dari daging selain ikan seperti daging sapi atau ayam. “Sebagai kampanye gemarikan maka isian tersebut diganti dengan fillet ikan kakap” ujarnya.
Discussion about this post