Slawi – Guru memegang peran sentral dalam sistem pendidikan. Guru bukan hanya bertugas menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga melatih anak-anak belajar. Keseterdiaan tenaga guru, secara kuantitaif maupun kualitatif menjadi tentangan serius yang harus kita pecahkan bersama.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Bupati Tegal, Umi Azizah, saat menghadiri acara Halal Bi Halal Keluarga Besar PGRI Kabupaten Tegal. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Retno Suprobowati, Ketua PGRI Kabupaten Tegal, Akhmad Was’ari, di Obyek Wisata Cacaban, Sabtu (21/7).
Menurut Umi, berbicara tentang pendidikan, tentunya kita harus terbuka dengan posisi bangsa Indonesia di kancah ASEAN, yang tidak lagi terbatas pada skala nasional yang diukur melalui komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Guru bukan hanya bertugas menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga melatih anak-anak belajar memahami dan mengatasi problem hidup mereka sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. “Tantangan dunia pendidikan tidaklah ringan.” tegasnya.
Berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2015, jumlah Anak Putus Sekolah (APS) di Kabupaten Tegal mencapai 11.940 anak, yang terdiri dari usia 7-12 tahun 2.695 anak sedangkan APS usia 13-15 sebanyak 9.225. Sedangkan data BPS di Kabupaten Tegal menyebutkan angka rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Tegal usia 15 tahun keatas. “Sementara pada tahun 2016 mencapai 6,54 tahun, lebih rendah dari rata-rata Jawa Tengah yang mencapai 7,15 tahun dan rata-rata nasional 7,95 tahun,” paparnya.
Dalam momentum ini, Umi berpesan kepada forum PGRI untuk selalu menjadi pribadi yang baik, menjadi panutan dalam kejujuran dan kesederhanaan, bukan saling berkompetisi pamer kemewahan. “Guru harus mampu menghantarkan kebahagiaan bagi muridnya. Murid bisa melupakan apa saja yang diajarkan maupun dilakukan gurunya, tapi murid akan selalu mengingat dan mengenang apa saja yang membuat hati mereka tersentuh,” tutupnya.
Menurut Was’ari, PGRI adalah wadah organisasi profesi, yang menghantarkan peserta didik dalam memberikan karya bagi bangsa dan negara. “Guru itu pendidik bangsa, menanamkan karakter kepada anak. Pendidikan memanglah bukan segalanya, tapi segalanya berawal dari pendidikan,” imbuhnya.
© 2019 Humas Setda Tegalkab – All Right Reserved.
Discussion about this post