Slawi – Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2018 Tingkat Kabupaten Tegal diadakan langsung di Pendopo Amangkurat, Selasa (18/12/18) pagi. Dalam momentum ini Bupati Tegal menuturkan perlu adanya dukungan dari semua pihak tentang apa itu HIV/AIDS, dan perlu adanya kebersamaan untuk menekan penularan HIV/AIDS.
“Bersatu bersama-sama menekan penularan HIV/AIDS, menekan kematian para pengidap HIV/AIDS serta tidak adanya diskriminasi terhadap orang pengidap HIV/AIDS (ODHA),” kata Bupati Tegal, Umi Azizah saat memberi arahan dalam acara Seminar Remaja “Saya Berani, Saya Sehat”.
Harapan Umi, dengan adanya seminar ini akan tumbuh kesadaran untuk mengenali status kita, mendorong semua orang untuk mengetahui status infeksi HIV melalui pemeriksaan klinis. Dan yang tak kalah penting adalah meluruskan isu-isu yang keliru di kalangan masyarakat kita tentang informasi HIV/AIDS.
“Informasi yang keliru tentang HIV/AIDS bisa kita luruskan bersama-sama. Ingat, jauhi penyakitnya, tidak dengan orangnya,” tegasnya.
Dihadapan para peserta yang mayoritas remaja, Umi menitip pesan supaya menggunakan media sosial dengan bijak dan untuk hal yang positif. Karena banyak peristiwa diluar sana yang berawal dari kenalan di medsos , tak sedikit mereka langsung diajak jalan dan terjerumus ke hal negatif.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dari total 865 kasus HIV/AIDS terdapat sekitar 385 ODHA yang berusia 10 sampai 29 tahun, dimana usia ini adalah produktif atau masa remaja. Ini menjadi sebuah keprihatinan tersendiri, untuk itu Umi mengajak remaja agar menciptakan lingkungan yang adaptif.
Bangsa ini memerlukan generasi sehat dan berkualitas. Bukan saja sehat secara jasmani, tapi juga sehat batin dan pemikirannya. “Mari Selamatkan saudara-saudara kita, selamatkan teman-teman kita, selamatkan Kabupaten Tegal dan selamatkan Indonesia demi mewujudkan Indonesia bebas dari HIV/AIDS,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tegal, Fakihurrokhim mengharapkan, setelah diadakannya seminar ini akan ada kesamaan persepsi antara berbagai pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. “Terwujudnya kesepahaman untuk mendukung dan memberikan layanan kepada masyarakat dalam upaya pencegahan serta penanggulangan HIV/AIDS,” ujarnya.
Fakih menyebutkan terdapat sekitar 360 peserta seminar, dari unsur Organisasi Pemuda seperti IPNU, KNPI, Karang Taruna, Remaja Peduli AIDS, PMI, Pramuka, BEM Staibn, BEM Stikes Bhamada, IPM, BEM Siti Fatimah serta Penggiat HIV.
Selain seminar juga diadakan deklarasi penandatanganan bersama seluruh peserta dalam rangka penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS. Dilanjutkan dengan paparan kedua narasumber yaitu Kepala Dinas Kesehatan, Hendadi Setiaji serta Psikolog, Andhika Arif Maulana.
Discussion about this post