Slawi – Pemuda bernama Muhamad Tarmuji (22) asal Desa Dukuhwaru Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal berhasil mengikuti Program Magang dengan Asosiasi Petani Jepang (JAEC) di Jepang selama sebelas bulan.
Program magang ini merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).
Rencananya, Tarmuji diberangkatkan pada 11 April 2019 bersama dengan 44 pemuda dari seluruh Indonesia. Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Khofifah, Tarmuji adalah sosok petani yang berkualitas, andal, produktif, berkemampuan manajerial. Serta berperan dalam organisasi petani sebagai anggota dan pelestarian lingkungan hidup sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
“Harapannya Tarmuji bisa menjadi motivasi generasi muda untuk mulai mencintai dunia pertanian,” kata Khofifah saat mendampingi Tarmuji bertemu dengan Bupati Tegal, Umi Azizah , di Ruang Kantor Bupati, Kamis (14/3) siang.
Usai menemui Bupati, Tarmuji menceritakan kepada Tim Humas Pemkab Tegal awal mula mencintai dunia pertanian. Dikatakan Tarmuji, kecintaan awal datang dari kedua orangtuanya, yang semuanya adalah seorang petani.
Sebelumnya, Tarmuji bekerja sebagai karyawan swasta di Jakarta. Meskipun jauh dari orangtuanya, Tarmudji selalu mengamati perkembangan pertanian kedua orangtuanya.
“Saya sering mengamati, kenapa hasil pertanian di Kabupaten Tegal khususnya orang tua saya tidak pernah maju. Banyak kendala dipupuk, hasil produksi sampai hasil panennya pun dijual dengan harga murah,” tandasnya.
Kemudian, lanjut Tarmuji, ia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh beberapa balai pertanian. Setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, ia mulai mengolah pupuk dari kotoran sapi menggunakan cacing Lumbricus Rubellus.
“Selain mengolah pupuk, saya juga beternak sapi. Alhamdulillah dari usaha saya, perekonomian keluarga saya stabil dan saya merasa berguna menjadi seorang anak karena bisa membantu kedua orang tua saya,” pungkasnya. (01)
Discussion about this post