Slawi – Program penumbuhan wirausaha pemuda di Kabupaten Tegal telah memasuki tahap pembekalan. Sebelumnya, Pemkab Tegal melalui Tim Wirausaha Pemuda (WP) Kabupaten Tegal telah membuka pendaftaran program penumbuhan wirausaha pemuda pada tanggal 1 Februari sampai 14 April 2019.
Tercatat dari total keseluruhan pendaftar terdapat 401 peserta. Namun, tim WP hanya menyeleksi 100 peserta. Bupati Tegal, Umi Azizah sangat mengapresiasi minat wirausaha khususnya di kalangan pemuda. Karena dari 401 peserta yang mendaftar, terdapat seribu lebih ide gagasan usaha yang masuk ke email Tim WP Kabupaten Tegal.
“Selamat kepada para peserta yang sudah mencapai tahapan ini, mudah-mudahan mampu membuka wawasan tentang lingkungan usaha, faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis atau rencana bisnis kalian,” ujar Umi, saat membuka acara Pembekalan Lingkungan Usaha Progam Penumbuhan Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal, di Pendopo Amangkurat, Jumat (14/6) pagi.
Umi mengungkapkan, pertumbuhan kewirausahaan merupakan ciri kemajuan ekonomi sebuah bangsa. Dimana perekonomian negara dapat tumbuh selama proporsi wirausaha minimal dua persen dari total jumlah penduduk. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah, akademisi, perusahaan dan masyarakat sebagai pasar sangat dibutuhkan.
Sementara itu, perkembangan usaha dari segi kuantitas dan kualitas membutuhkan ekosistem ekonomi tersendiri. Ekosistem tersebut terdiri dari bimbingan oleh mentor, kolaborasi pemerintah, pengusaha dan akademisi, kemudian jaringan usaha, sumber daya manusia dan modal.
Sejalan dengan hal tersebut, orientasi kebijakan pembangunan sumber daya manusia Kabupaten Tegal 2019-2024 adalah menciptakan generasi muda yang unggul untuk menumbuhkan wirausaha muda melalui program wirausaha pemuda ini. “Tujuannya adalah mendukung peningkatan kualitas dan kapasitas usaha. Dengan harapan mampu menciptakan lapangan kerja baru di masyarakat,” katanya.
Umi berharap, peserta yang terseleksi dapat menunjukkan potensi dan produk karyanya, sehingga wirausahawan pemuda tidak hanya menjadi reseller. Karena memiliki produk dalam berusaha bagi seorang entrepreneur sangatlah penting. “Melalui program ini saya akan memantau perkembangan young entrepreneur terpilih. Selain sebagai role model, teorinya sampai didampingi mentor mulai dari penguatan motivasi usaha hingga akses modal pengembangan jaringan bisnis, yang lebih berkualitas,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Bappeda Kabupaten Tegal, Akhmad Uwes Qoroni mengatakan ide gagasan yang dikirimkan oleh peserta kebanyakan mengarah ke industri kreatif. Disusul dengan industri agribisnis, industri manufaktur dan industri wisata. “Setelah pembekalan ini, nantinya akan diseleksi kembali menjadi 50 peserta kemudian mengerucut menjadi 28 peserta. Dan 28 peserta inilah yang akan kami bimbing agar menjadi wirausahawan,” jelas Uwes.
Discussion about this post