Slawi – Indonesia dalam perjalanannya selama hampir 74 tahun merdeka, tidak sedikit mengalami ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan yang menghadang, datang silih berganti. Kebhinekaannya terus diuji seiring berkembangnya pandangan dan gerakan yang menjurus pada disintegrasi bangsa.
Mensikapi fenomena tersebut, maka pengarusutamaan wawasan kebangsaan dan sikap toleransi melalui persepsi keagamaan yang moderat perlu terus ditumbuhkan sedari dini dengan menanamkan wawasan persatuan Indonesia.
Pernyataan diatas disampaikan Wakil Bupati Tegal, Sabililah Ardie saat menghadiri acara Lomba Pembinaan Rohani dalam Rangka Memperingati HUT RI Ke-74 Tahun 2019, di Aula Komplek Brigif-4/ Dewa Ratna, Slawi hari Rabu (7/ 8) pagi.
“Saya menyambut baik inisiatif kesatuan Brigif 4 Dewa Ratna menyelenggarakan acara ini sebagai upaya membangun dan membina mental rohani anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” kata Ardie.
Menurut Ardie, acara tersebut dapat menumbuhkan generasi-generasi terpelajar yang tidak saja cerdas secara intelektual ataupun memiliki kedalaman spiritual yang baik, tetapi juga generasi yang memiliki kematangan emosi yang luar biasa. “Generasi yang selalu berbuat baik, berbicara baik, berpikiran positif dan berakhlakul karimah Mari bangun Indonesia hebat , Indonesia maju,” tegasnya.
Sementara itu, Komandan Brigif-4/ Dewa Ratna, Aliyatin Mahmudi mengatakan kegiatan lomba tersebut diikuti oleh peserta dewasa dan anak-anak, baik beragama Islam maupun Nasrani. Untuk hafalan Al-Qur’an terdiri dari Surat Yasin, Surat Arrahman, Surat Waqi’ah, Surat Al Mulk serta Surat Sajdah. Sedangkan untuk yang beragama Nasrani meliputi berpacu dalam pujian dan cerdas cermat Alkitab.
“Semoga dengan diselenggarakan kegiatan ini dapat mendidik dan mencerdaskan masyarakat khususnya anak-anak. Nasionalisme harus selalu dipupuk tanpa membedakan agama yang dianut karena tugas untuk mengisi dan mempertahankan NKRI adalah tugas seluruh warga negara Indonesia,” tuturnya.
Discussion about this post