SLAWI – Industri kecil dan Menengah (IKM) pengolahan adanya kemitraan dengan inustri besar agar semakin banyak IKM yang berperan dalam rantai pasok industri otomotif nasional. Untuk itu dalam rangka pembangunan dan pemberdayaan IKM di Kabupaten Tegal maka Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal dan Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian melakukan penandatanganan nota kesepakatan dalam acara Link and Match IKM Komponen Otomotif dengan Supplier APM di Kemenperin, Jakarta, Senin (30/9).
Salah satu dari poin utama nota kesepakatan tersebut adalah fasilitasi IKM pengolahan logam di wilayah Kabupaten Tegal dapat bersinergi dengan industri besar sehingga saling menguntungkan. Bupati Tegal, Umi Azizah menyampaikan bahwa dengan adanya nota kesepahaman ini menjadi angin segar bagi Pemkab Tegal. “khususnya para pelaku usaha IKM dimana mereka akan saling berkait dengan industri besar otomotif yang tidak hanya sebatas pada pemenuhan kebutuhan komponen saja, tapi juga ada unsur pembinaan di dalamnya” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah juga mengapresiasi langkah Dirjen IKMA Kemenperin yang telah memfasilitasi dan mempertemukan para pelaku IKM komponen otomotif dengan para APM dan industri besar. “Ini tentunya akan memudahkan para pelaku ikm komponen otomotif untuk memasarkan produknya,” kata Umi.
Tahun ini, kata Umi, para IKM komponen otomotif lebih mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA, salah satunya dengan pengembangan material center di Kabupaten Tegal. “Dengan adanya material center akan memudahkan para IKM mencari baham baku,” jelasnya
Sementara itu, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih menyampaikan bahwa dalam kemitraan ini, IKM dapat memperoleh kepastian pasar dan pasokan bahan baku serta mendorong IKM melakukan perbaikan kualitas dan kuantitas, sistem menajemen, peningkatan SDM, akses informasi, teknologi, perizinan dan hal lainnya, sehingga lebih berdaya saing.
Gati juga menjelaskan bahwa IKM komponen otomotif merupakan salah satu mata rantai dalam siklus bisnis industri kendaraan di Indonesia. Sinergi yang baik antara industri besar dengan IKM komponen otomotif akan mendorong pula pada pertumbuhan ekonomi nasional. “Kalau kita lihat penjualan kendaraan bermotor itu setiap tahunnya selalu naik, jika IKM komponem otomotif bisa ambil 10 persennya saja, sudah berapa coba. Peluang yang karus kita gunakan sebaik-baiknya agar menjadi pendorong bagi penguatan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam rantai pasok industri otomotif nasional,” papar Gati.
“Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan kemauan yang kuat dari semua pihak dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mendorong IKM yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan,” pungkasnya.
Discussion about this post