Slawi – Setelah melewati serangkaian seleksi panjang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK), SMKN 1 Adiwerna dinyatakan maju mewakili Indonesia pada ajang Asean Eco School 2019 yang akan berlangsung di Kamboja pada 8 Oktober 2019 nanti. KLHK menyeleksi 30 sekolah usulan dari 22 provinsi seluruh Indonesia dan SMKN 1 Adiwerna berhasil lolos mewakili Indonesia untuk kategori sekolah tingkat menengah.
Sebelum bertolak ke Kamboja, rombongan tim dari SMKN 1 Adiwerna datang menemui Bupati Tegal Umi Azizah pada Kamis (3/10) pagi di Ruang Kerja Bupati Tegal. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Adiwerna Parman bermaksud meminta dukungan dan semangat dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal itu. “Di Indonesia sendiri ada dua sekolah yang mewakili dan SMKN 1 Adiwerna mewakili Indonesia untuk kategori sekolah tingkat menengah, sedangkan satu sekolah lagi untuk kategori SD atau SMP sederajat dari SMPN 10 Malang,” jelas Parman.
Mengetahui kabar baik itu, Bupati Tegal Umi Azizah mewakili masyarakat Kabupaten Tegal beserta jajaran Pemkab Tegal menyampaikan ucapan selamat kepada SMKN 1 Adiwerna. “Mudah-mudahan prestasi yang baik ini bisa dirawat, dijaga, dipertahankan, dikuatkan dan ditularkan ke lembaga-lembaga lain. SMKN 1 Adiwerna semakin hebat, sehingga ada semangat untuk yang lain supaya bisa mengikuti,” pungkas Umi.
Umi menambahkan setelah mengikuti ajang bergengsi ini, Umi berharap SMKN 1 Adiwerna dapat menciptakan inovasi kembali. “Sepulang dari Kamboja saya harap lebih bersemangat kembali untuk menciptakan inovasi karena di event ini dapat menggali banyak ilmu,” imbuhnya.
Kembali ke Parman, ia mengatakan lolosnya SMKN 1 Adiwerna untuk mengikuti ajang Asian Eco School ini tidak terlepas dari kerjasama para guru dan siswa di sekolah. Tak hanya itu, sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri ini SMKN 1 Adiwerna juga tuntut untuk menciptakan inovasi. Salah satu inovasi dari sekolah yang didirikan tahun 1979 ini adalah ADB oil yang memanfaatkan limbah kertas untuk dijadikan minyak. Disusul dengan Aquamos atau air monitoring sistem untuk mendeteksi udara, juga terdapat Sibeo (Sistem Bencana Otomatis) dan Suratman.
“Untuk ADB oil ini minyaknya kami manfaatkan sebagai bahan bakar untuk pemotong rumput di sekolah. Sedangkan Suratman ini kebijakan sekolah dalam mengurangi kertas, jadi semua yang terkait surat menyurat dipusatkan lewat website,” terangnya.
Parman berharap selama proses acara di Kamboja nanti, dirinya dan tim dapat melaksanakan acara dengan baik. Karena disana, akan terdapat beberapa rangkaian seperti pemaparan serta diskusi panel dihadapan negara-negara lain yang ada di Asia. “Karena kita tidak hanya membawa nama sekolah saja, lebih dari itu akan membawa nama Kabupaten, Provinsi bahkan nama Indonesia bersanding bersama negara-negara di Asia,” katanya.
Diakhir pertemuannya, Umi didampingi Ketua Baznas Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi memberikan dana bantuan untuk SMKN 1 Adiwerna sebesar Rp 5 juta untuk dimanfaatkan sebagai keperluan acara di ajang Asean Eco School 2019. (OI)
Discussion about this post