Slawi – Merespon maraknya permasalahan sosial yang timbul, Dinas Sosial Kabupaten Tegal Mengukuhkan Pengurus Komisi Daerah Lanjut Usia (Komdalansia) serta Tim Penjangkau Terpadu Trengginas (Transparan, responsif, unggul, inovatif dan aspiratif) Dinas Sosial, Jum’at (4/10) di Gedung Pertemuan PMI. Hadir Mewakili Bupati Tegal, Asisten Bidang Administrasi Pembangunan Mohamad Nur Makmun menyampaikan, diawali niat melayani masyarakat demi satu tujuan dan cita-cita yang mulia, “memanusiakan manusia”.
“Saya merasa bersyukur dan menyambut baik pengukuhan pengurus Komdalansia, LKKS, dan Tim Penjangkauan Terpadu Dinas Sosial sebagai organisasi terstruktur”, kata Makmun membacakan sambutan Bupati Tegal. Nantinya tim tersebut akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam membantu menangani permasalahan sosial, mengelola sumber daya yang ada, mengevaluasi dan melaporkan hasilnya secara berkala, tambah Makmun
Makmun mengingatkan sumber daya sosial yang sudah dikukuhkan, tidak hanya menangani permasalahan pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT), tetapi juga permasalahan yang sedang menjadi tren dekade terakhir ini, yaitu anak punk.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat jajaran Dinas Sosial beserta para pihak, saat menindaklanjuti keberadaan seorang pengemis asal Brebes di perempatan Pasar Trayeman yang sempat viral di media sosial. Tentunya kerja-kerja kolaboratif dan respon cepat seperti ini diperlukan kita yang telah meneguhkah diri bekerja untuk kemanusiaan, pungkas Makmun.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Nurhayati menyampaikan, pihaknya mengukuhkan 17 Pengurus Lembaga Koordinator Kesejahteraan Sosial (LKKS), 27 Pengurus Komdalansia, 25 Pengurus Kelompok Kerja Lanjut Usia. Selanjutnya 67 Tim Penjangkauan Terpadu terdiri dari 18 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) 18 Korcam PKH, 18 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan 13 Personil Dinas Sosial. Menurut Nurhayati, tim ini yang nanti akan bergerak cepat mengatasi masalah sosial.
Bukan hanya itu, Dinas Sosial juga sudah menyiapkan rumah singgah. Fasilitas tersebut dibangun di bekas kantor karesidenan pangkah. “ini sedang dikebut agar 2020 nanti sudah bisa dimanfaatkan” ujar Nurhayati. (FH)
Discussion about this post