Jakarta – Serius majukan iklim kepemudaan, Kabupaten Tegal raih penghargaan nasional Kabupaten Layak Pemuda 2019 kategori utama. Penghargaan bergengsi ini diberikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali kepada Bupati Tegal Umi Azizah dalam acara Malam Anugerah Kepemudaan 2019 di Jakarta Concert Hall (JHC), Senin (28/10).
Ada tiga kategori kabupaten/kota layak pemuda, dari yang terendah pratama, disusul madya dan tertinggi adalah utama. Dari 10 kabupaten/kota penerima penghargaan layak pemuda kategori utama, Kabupaten Tegal meraih peringkat ketiga. Adapun peringkat pertama diraih Kota Pekanbaru, sementara peringkat keduanya adalah Kota Palembang.
Ditemui usai acara, Umi mengaku senang dan bangga dengan raihan prestasi yang baru pertama kalinya ini. “Penghargaan ini adalah milik pemuda, milik anak-anak muda kita yang terus bergerak maju dan aktif berperan mengisi ruang-ruang sosial kita dengan segala aktifitas kreatifnya yang mandiri, menginspirasi dan menyemangati. Pastinya mereka hadir di banyak bidang seperti agama, seni budaya, wirausaha, pariwisata, olahraga, hingga pemerintahan”, katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Suharinto mengatakan ada lima indikasi bagi sebuah daerah bisa dikatakan layak pemuda, yaitu regulasi tentang kepemudaan, keberpihakan anggaran yang mendukung program kepemudaan, partisipasi anak-anak mudanya yang sinergi dengan kegiatan di pemerintahan, tersedianya sarana dan prasarana publik yang menunjang aktifitas kepemudaan dan terakhir adalah pendekatan partisipasi pemuda serta indeks pemudanya.
Sebelumnya, penghargaan juga diberikan kepada para pemuda berprestasi yang berdedikasi tinggi dan dinilai menginspirasi. Pemuda ini datang dari berbagai penjuru nusantara dengan sejumlah kategori atau kriteria seperti pemuda pelopor, wirausaha muda, pemuda hebat, pemuda difabel dan pemuda internasional.
Acara puncak dari rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 ini dihadiri langsung Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Lewat sambutannya Ma’ruf berpesan agar pemuda terus bersemangat menyuarakan kebersatuan ditengah isu kebangsaan yang dihadapkan pada upaya-upaya yang memecahbelah kebhinekaan lewat gerakan separatisme, radikalisme dan terorisme. “Saat di laut, pemuda harus menjadi pulau. Saat di darat, pemuda harus menjadi gunung”, katanya.
Ungkapan ini menurut Ma’ruf mengandung pesan bahwa keberadaan dan peran pemuda harus menonjol, harus selalu muncul di permukaan.
Sementara Menpora Zainudin Amali menggarisbawahi bahwa apresiasi ini merupakan wujud penghargaan kepada para pemuda sebagai mayoritas yang mendominasi 60 persen struktur kependudukan di Indonesia untuk melahirkan energi positif. Energi yang sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa ini menuju Indonesia Maju. (HN)
Discussion about this post