Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Muhammad Nur Ma’mun bertemu dengan Presiden IOI (Institut Otomotif Indonesia) di ruang kerjanya, Kamis (13/2). Pertemuan tersebut membahas rencana kerjasama peningkatan industri otomotif, guna merealisasikan slogan tegal jepangnya indonesia.
“Saya menyambut baik langkah ini, yang jelas mimpi saya besar untuk mewujudkan tegal benar-benar menjadi jepangnya indonesia”, kata umi. Meski begitu, dirinya tetap berpegang pada skala prioritas, karena keterbatasan anggaran. Selanjutnya, Umi mengarahkan IOI berkolaborasi dengan Disperinaker perihal pemetaan wilayah industri otomotif di Kabupaten Tegal. Sehingga tepat sasaran, tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Umi juga mengungkapkan kendala para pelaku industri di kabupaten Tegal. Salah satunya adalah sistem penjualan konsinyasi, yaitu dengan menitipkan produk terlebih dahulu, padahal bahan baku yang mereka beli harus dibayar tunai. “Tentunya ini jadi kendala bagi mereka yang bermodal pas-pasan”, ujar Umi.
“Dari segi kreatifitas, warga kami tidak diragukan lagi”, kata Umi menegaskan.
Sementara itu Presiden IOI I Made Dana Tangkas mengatakan, IOI diharapkan menjadi fasilitator untuk membangun ekosistem industri otomotif di Kabupaten Tegal. Bentuk kerjasama yang berkesinambungan ini meliputi pengembangan sumber daya manusia, pusat pengembangan industri kendaraan dan supply chain (rantai pasokan) serta dukungan industri lainnya. Menurutnya, salah satu kendala yang sudah disebutkan bisa diminimalisir.
“Program prioritas yang kami tawarkan harapannya mampu memajukan ekosistem industri otomotif nasional yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya. Sejauh ini, kata Made Tangkas, IOI sudah melaksanakan lima program prioritas yaitu pengembangan SDM otomotif, pengembangan IKM-UKM industri, pengembangan teknologi atau riset, standarisasi industri dan pengembangan kendaraan pedesaan.
Dana Tangkas menambahkan, industri otomotif sangat membutuhkan market yang Iebih besar untuk keberlangsungan industri. Menurutnya Market yang Iebih besar tersebut tidak hanya mengandalkan dari domestik, sehingga perlu ekspansi pasar ke manca negara. “Untuk menembus itu, produk dari Kabupaten Tegal harus memenuhi standar regulasi di negara tujuan ekspor, kita akan bantu itu”, Pungkas Dana Tangkas.(Fh)
Discussion about this post