Slawi – Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie didampingi Asisten Bidang Pemerintahan Dadang Darusman menerima rombongan Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jum’at (14/2) kemarin di ruang rapat bupati. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta Abdurahman Sukhemi itu, bertujuan mencari masukan mengenai management Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) serta peluang Kabupaten Tegal dan sekitarnya sebagai daerah penyangga ketahanan pangan.
“Kuncinya ada di Bapedda dan DPKAD, dalam merencanakan sangat memperhitungkan pergerakan, prediksi dan management resiko” kata Ardie. Ardie juga memaparkan tentang manajemen resiko, jika memang dari segi anggaran tidak mampu, ada kegiatan yang terpaksa dibatalkan, walau disitu ada kerugian dari segi politis. Semua ini juga tidak lepas dari kondusifitas antara eksekutif dan legeslatif, ujarnya.
Sukhemi mengungkapkan niatannya bersilaturahmi ke Tegal, disamping mencari masukan management DAK dan DAU juga mencari peluang kerjasama sebagai daerah penyangga ketahanan pangan. Alasan lain mengapa dirinya memilih Tegal yaitu karena penggerak roda ekonomi Jakarta salah satunya adalah masyarakat tegal yang berprofesi sebagai pedagang warteg dan martabak.
“Saya kira bisa kerjasama dibidang pertanian”, kata Sukhemi. Dirinya mengaku, daerah penyangga yang sekarang ada memperluas zona kuning, sehingga hasil pertanian kurang bisa mencukupi kebutuhan Provinsi DKI Jakarta. Ia mencermati, daerah penyangga DKI hanya menyerap dana hibah dengan timbal balik sampah ketika banjir melanda Jakarta.
Senada dengan Ardie, Asisten Bidang Pemerintahan Dadang Darusman menjelaskan terkait pengaturan DAK dan DAU. Kabupaten Tegal terus berupaya menyusun APBD yang sehat dengan keseimbangan pendapatan dan belanja. Dalam Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD), juga memuat pokok pikiran Legeslatif hasil dari kegiatan reses.
Masih menurut Dadang, untuk masalah tata ruang, saat ini sedang dilaksanakan revisi tata ruang. Revisi tersebut guna mempersiapkan lahan untuk investor yang masuk ke Kabupaten Tegal. Walau demikian Pemkab Tegal juga tetap mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan serta pembatasan alih fungsi lahan pertanian.
Diakhir pertemuan, Ardie menyambut baik rencana kerjasama dibidang pertanian. Langkah ini juga akan memudahkan Pemkab Tegal membantu pemasaran produk para petani. “Kita punya komoditi unggulan, mereka punya pasar yang bisa kita isi”, pungkasnya.(Fh)
Discussion about this post