Tarub – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Kepala Dinas Sosial Nurhayati salurkan bantuan kepada dua desa di Kecamatan Tarub, yaitu Desa Brekat dan Desa Bumiharja, bantuan ini diserahkan kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain menyalurkan 6.500 masker, bantuan berupa beras Covid-19 senilai Rp200.000 per Keluarga yang diwujudkan dalam 20 kg beras juga siap disalurkan untuk 69.667 kepala keluarga di Kabupaten Tegal. Acara penyerahan simbolis ini bertempat di Balaidesa Brekat dan Bumiharja, pada Kamis (23/04) siang.
Dalam sambutannya, Umi juga menjelaskan, bahwa bantuan tersebut berasal dari dana APBD Kabupaten Tegal. Sedangkan untuk bantuan dari pusat, provinsi maupun desa saat ini sedang menunggu finalisasi dan didata dengan baik, supaya nantinya bantuan tidak salah sasaran ataupun tumpang tindih. “Bantuan untuk 69.667 KPM ini sudah mulai didistribusikan mulai hari ini sampai tanggal 27 April 2020. Saya berharap bantuan ini bisa bermanfaat,” harapnya.
Lihat tayangan : Bantuan Beras Didistribusikan Bertahap, Satu Keluarga Mendapat 20 Kilogram
Dihadapan warganya, Umi meminta masyarakat mentaati peraturan pemerintah dan protokol kesehatan, salah satunya jika mendapati warga yang baru pulang dari perantauan, segera laporkan hal tersebut ke Rt dan Rw atau Kepala Desa untuk mendapatkan penanganan dan arahanan. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penularan Covid-19. “Jika hal ini tertib dilakukan, InsyaAllah yang menjadi harapan kita semua, yaitu terputusnya rantai penyabaran virus corona akan segera selesai,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Nurhayati menjelaskan, bantuan ini akan didistribusikan ke masing-masing balaidesa sesuai dengan kuota penerima manfaat yang tercantum dalam surat keputusan bupati penanganan dampak Covid-19. Diperkirakan, lanjut Nurhayati, awal bulan Mei ini, Kabupaten Tegal juga akan menerima bantuan dari APBD satu, dengan nilai yang sama, yaitu sembako senilai Rp200.000 yang akan didistribusikan ke 73.467 kepala keluarga.
Sedangkan untuk bantuan APBN, Kabupaten Tegal yang semula hanya menerima bantuan sembako untuk 73.035 kepala keluarga, akan mendapat tambahan ditambah 72. 310 kepala keluarga. Namun bantuan ini masih dalam proses validasi aktifasi kartu combo, karena ini merupakan transfer dari pemerintah pusat ke masing-masing rekening KPM, dengan kartu BNI sebagai Himpunan Bank Negara (Himbara) yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menyalurkan bantuan ini. “Setelah itu, bantuan ini akan disampaikan ke masyarakat dalam bentuk sembako. Sedangkan Bantuan dari pemerintah pusat adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang bersumber dari APBN. Menurut data, Kabupaten Tegal mendapat kuota 16.618. Sedangkan data yang yang belum tercover masih bisa diusulkan oleh daerah sampai dengan hari ini (23/4). Hingga sekarang, data yang sudah masuk yaitu sebanyak 20.464,” terangnya.
Dijelaskan juga oleh Nurhayati, bahwa mekanisme penerima nantinya akan mendapat kartu undangan yang akan diberikan ke masing-masing desa, dan penerima undangan akan mengambil di kantor pos masing-masing kecamatan dengan membawa KTP. “Dan bagi yang belum mendapat bantuan diluar sasaran ini, desa dapat mendata mana yang paling layak untuk diberikan bantuan selanjutnya yaitu BLT dana desa, dengan besarannya sama,”lanjutnya.
Dari Informasi yang didapat, bagi masyarakat Kabupaten Tegal yang berada di Jabodetabek dan tidak mudik, juga akan mendapat bantuan berupa sembako dari Provinsi Jawa Tengah yang dititipkan di Gubernur DKI. Jumlah yang terpantau dari Ikatan Keluarga Besar Tegal, bahwa jumlah masyarakat Kabupaten Tegal yang tidak mudik adalah sebanyak 6.259 orang.
Ditempat yang berbeda, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Abasari juga memberikan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) berupa beras di Desa Dukuhwaru Kecamatan Dukuhwaru. Abasari menuturkan, bantuan beras tersebut akan diberikan ke 328 KPM yang terdapat di Desa Dukuhwaru. Selain memberikan bantuan beras, Abasari juga memberikan 12.322 masker kain. “Sementara bantuan saya salurkan kesepuluh orang secara simbolis terlebih dahulu. Selanjutnya saya serahkan ke kepala desa dengan catatan sesuai data yang sudah ada,” katanya.
Discussion about this post