Kramat – Program Jogo Tonggo memiliki peran sangat penting dalam upaya penanganan Covid-19. Konsep Jogo Tonggo yang mengedepankan partisipasi aktif warga di tingkat wilayah dinilai mampu meminimalisir angka penularan Covid-19. Salah satunya yang konsisten adalah satgas Jogo Tonggo di lingkungan RT07 RW17, Kampung Siaga Candi di Desa Mejasem Barat, Kecamatan Kramat.
Saat ditemui tim Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal pada Senin (24/05/2021) pagi, Ketua Satgas Jogo Tonggo setempat, Cahyo Tri Atmojo mengungkapkan jika satgas ini terbentuk atas dukungan untuk mengamankan lingkungan dari rantai penularan virus corona.
“Dibentuknya Satgas Jogo Tonggo ini berawal dari kesepakatan bersama warga sebagai usaha mencegah penyebaran virus corona. Adanya sistem pengamanan lingkungan ini juga sekaligus memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas antar warga, saling menjaga, saling membantu di tengah musibah dan penderitaan akibat pandemi Covid-19,” kata Cahyo yang juga ketua RT.
Salah satu konsistensi kinerja Satgas Jogo Tonggo di lingkungannya adalah menjaga sarana tempat cuci tangan dan sabunnya tersedia, terpelihara dan berfungsi efektif. Sarana cuci tangan ini ada di halaman depan masing-masing rumah warga. Selain itu, secara rutin pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan, minimal satu minggu sekali.
“Sampai sekarang, pandemi sudah berjalan lebih dari satu tahun, kami masih rutin jaga malam untuk memantau aktifitas warga, disamping membuka ruang komunikasi warga. Warga melaporkan jika ada kedatangan tamu dari luar, atau apabila menjumpai seseorang yang bukan warga sini, maka akan kami data,” ujarnya.
Sempat ada warga yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri. Secara otomatis warga sekitar akan membantu mencukupi kebutuhan konsumsi makan dan vitaminnya sehari-hari. “Semuanya dihimpun dari swadaya warga sini. Jika ada salah satu warga kami terinfeksi Covid-19, maka dana tersebut akan dialokasikan untuk membantu warga tersebut,” jelasnya.
Tak hanya di Desa Mejasem Barat, warga di RT01 RW02 Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat juga masih konsisten dengan Satgas Jogo Tonggonya. Sekretaris Desa Bangungalih Teguh Pujiono mengatakan jika lingkungan RT01 RW02 di wilayahnya termasuk salah satu rukun warga yang masih aktif dan memiliki konsitensi serta kepedulian tinggi terhap upaya memutus rantai penularan Covid-19.
“Bahkan, salah satu rumah kepala dusun di sana digunakan sebagai tempat isolasi mandiri warganya yang tidak bisa isolasi di rumah karena berbagai sebab. Kami pun masih terus bergotong royong membantu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari warga yang terkena Covid-19,” terangnya.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menyampaikan jika eksistensi Satgas Jogo Tonggo sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dengan memanfaatkan modal sosial kegotong-royongan warga. Pihaknya juga melihat ada pola komunikasi efektif yang terbangun, dimana warganya lebih peduli dan saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan di lingkungannya seperti mencegah kegiatan yang menimbulkan kerumunan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan disiplin menjalankan isolasi mandiri apabila terpapar.
Untuk itu, Joko pun menitip pesan kepada seluruh kepala desa agar bisa mengevaluasi dan meningkatkan perannya dalam membina Satgas Jogo Tonggo yang ada di wilayahnya. Hal ini penting mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal yang masih terus bertambah. “Untuk wilayah Kecamatan Kramat sendiri ada 35 kasus aktif Covid-19. Kebanyakan dari penularan klaster keluarga seperti di Desa Bangungalih ini,” pungkasnya. (OI/hn)
Discussion about this post