Slawi – Komunitas warga pegiat program kampung iklim (Proklim) di Dukuh Tere RW 04 Desa Tuwel, Kecamatan Bojong berhasil meraih predikat madya Desa Proklim tingkat Jawa Tengah. Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan penghargaannya saat acara Sosialisasi dan Pembinaan Proklim dan Sekolah Adiwiyata 2021 di Ruang Rapat Bupati Tegal, Senin (29/11/2021).
Tak hanya itu, prestasi membanggakan di bidang lingkungan hidup juga diraih tiga satuan pendidikan dasar di Kabupaten Tegal, yakni SMP Negeri 1 Kramat, SMP Negeri 2 Pagerbarang dan SD Negeri Prupuk Selatan 03. Ketiganya berhak menyandang predikat Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
Meski demikian Umi mengingatkan jika penghargaan tersebut bukanlah hasil akhir dari proses penilaian kepedulian entitas pada pelestarian lingkungan hidup, melainkan amanah untuk lebih menguatkan komitmen dan motivasinya mengelola lingkungan hidup yang lebih baik, memperluas jalinan kemitraan untuk meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup, dan mencetak generasi terdidik yang mampu menjadi contoh baik di lingkungan sosialnya tentang bagaimana berperilaku dan berpola hidup ramah lingkungan.
Menurutnya, kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup harus dimulai dari diri sendiri. Umi mencontohkan misalnya dengan menghemat penggunaan air, menghijaukan halaman sekitar sekolah dan rumah dengan pohon dan tanaman, memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, dan menghemat penggunaan listrik dengan mematikan lampu yang tidak diperlukan, membatasi penggunaan perangkat elektronik, mengurangi penggunaan AC dan lain sebagainya.
“Untuk itu, melalui Proklim dan Adiwiyata ini saya mengajak semua individu masyarakat untuk bersama-sama menjadi pelopor dan penggerak gaya hidup bersih dan sehat di lingkungannya masing-masing,” kata Umi.
Sejumlah aksi nyata dapat ditunjukkan melalui tindakan hemat listrik, hemat air, membuat biopori atau sumur resapan air, membersihkan lingkungan sekitar, membersihkan got, membersihkan sungai, pantai, dan tempat wisata dari sampah, menghijaukan lingkungan dengan menanam pohon pelindung maupun peneduh, membuat instalasi penanggulangan banjir, membuang sampah pada tempatnya juga memilahnya serta memanfaatkan atau mendaur ulang sampah menjadi barang bermanfaat.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi mengatakan, tujuan utama dari program kampung iklim adalah mendorong masyarakat melakukan adaptasi dan mengambil langkah-langkah mitigasi terhadap berbagai dampak perubahan iklim di lingkungan masing-masing.
“Program tersebut bisa tercapai atas dukungan dan kerja sama semua pihak, karena ini bukan hanya tugas dari pemerintah saja, akan tetapi tugas semua elemen masyarakat,” tutupnya. (HR/hn)
Discussion about this post