Jakarta – Guna menilai dan menentukan penerima penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2021, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI memberikan kesempatan kepada kepala daerah untuk mempresentasikan inovasinya. Salah satunya, Kabupaten Tegal yang masuk 10 besar nominator untuk klaster kabupaten.
Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah pun hadir langsung di Ruang Sidang Utama Gedung A Lantai 3 Kemendagri, Jakarta untuk mempresentasikan inovasinya di hadapan tim penilai, Rabu (24/11/2021). Sejumlah pertanyaan pun diajukan tim penilai yang terdiri dari unsur kementerian/lembaga terkait, lembaga think tank, akademisi, praktisi, media, dan unsur profesional lainnya.
Sebelumnya Umi menyampaikan jika inovasi sebagai pengungkit daya saing daerah ini sudah menjadi pendekatan pihaknya dalam merumuskan kebijakan rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Tegal yang saat ini masuk pada tahapan akselerasi inovasi.
Bahkan kebijakan tersebut telah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Tegal Nomor 78 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah, Perbup Tegal Nomor 6 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan dan Keputusan Bupati Tegal nomor 1683 Tahun 2019 tentang Penetapan Inovasi Daerah.
“Alhamdulillah, dari sini telah lahir 141 inovasi sepanjang 2019-2020 yang 36 persennya didominasi inovasi urusan wajib non pelayanan dasar disusul 26 persen urusan wajib pelayanan dasar, 24 persen fungsi penunjang dan 14 persen urusan pilihan,” ungkapnya.
Capaian tersebut, lanjutnya, sejalan dengan meningkatnya peringkat inovasi Kabupaten Tegal dari 196 di tahun 2019 menjadi peringkat ke-27 di tahun 2020, di mana salah satu inovasi unggulannya adalah program Wirausaha Pemuda dengan slogannya “Tegal Golet Bos Muda”.
Program tersebut merupakan implementasi salah satu dari sembilan program unggulan RPJMD Kabupaten Tegal 2019-2024. Pelaksanaannya di tahun 2021 ini merupakan chapter ketiga dari program yang dirancang untuk menumbuhkan mindset kewirausahaan di kalangan pemuda ini disamping membantu mengatasi jebakan permasalahan pengangguran di era bonus demografi.
Menurut Umi, ada unsur kebaharuan yang berhasil diciptakan dari implementasi program kolaboratif Wirausaha Pemuda ini, dari mulai dukungan ekosistem kewirausahaan, pelatihan magang, pembimbingan dan pendampingan, akses permodalan, promosi dan legalisasi usaha, hingga kemitraannya.
Tim penilai dari Ditjen Perimbangan Kementerian Keuangan Natalia Tampubolon menanyakan kemanfaatan selama tiga tahun pelaksanaan program Wirausaha Pemuda ini. Umi pun meresponnya dengan menyampaikan data jika dari pelaksanaan program tersebut telah membuka ratusan lapangan kerja baru, termasuk salah satunya “bos muda” yang terpilih dan bergerak di bidang agrobisnis pada pelaksanaan kompetisi chapter satu tahun 2019 kini telah memperkerjakan sedikitnya 30 pekerja.
Sementara itu, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Tri Widodo Wahyu Utomo lebih menggali sisi komitmen kepala daerah dalam menumbuhkan budaya inovasi di lingkungan Pemkab Tegal.
“Kuncinya kita bekerja ikhlas dan totalitas. Terbuka pada kritik dan saran sebagai motivasi untuk terus berbenah menyempurnakan layanan, mencari terobosan, dan menciptakan inovasi,” jawab Umi. (HR/hn)
Discussion about this post