Margasari – Sempat viral usai beritanya memakan nasi bercampur kuah air hujan menjadi pembahasan di media sosial, kini nenek Murah (77) yang hidup sebatang kara bisa bernafas lega. Setelah tempat tinggalnya di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari yang menumpang di rumah saudaranya diperbaiki melalui program asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) Kementerian Sosial RI, Murah kembali mendapat donasi uang tunai sebesar Rp 243 juta dari Rumah Yatim Arrohman Indonesia, sebuah lembaga amil zakat nasional dan lembaga sosial yang mengelola zakat, infak dan sedekah.
Dari dana tersebut telah dibelikan rumah senilai Rp 180 juta lewat bantuan perantara perangkat desa. Rumah lawas dengan luas tanah 140 meter persegi dan luas bangunan 120 meter persegi tersebut memang masih memerlukan sentuhan perbaikan, sehingga Murah pun belum bisa langsung menempatinya saat ini.
Hal tersebut terungkap saat tim reportase Humas Pemkab Tegal menemui Murah di kediaman barunya, Kamis (17/02/22) siang. Murah mengaku bersyukur sudah mendapat banyak bantuan, termasuk donasi uang dari para dermawan yang dihimpun oleh Rumah Yatim Arrohman Indonesia dan ditransfer ke rekening bank miliknya.
“Terimakasih saya sampaikan kepada para dermawan yang sudah membantu saya. Alhamdulillah sekarang saya sudah mempunyai rumah sendiri,” kata Murah.
Diperoleh keterangan dari Kepala Desa Jatilaba Jumadi jika pihaknya siap memfasilitasi proses perbaikan rumah milik Murah tersebut. Jumadi mengaku sudah membelanjakan sebagian uang milik Murah sebesar Rp 11 juta untuk pembelian genteng 3.500 buah, kayu reng, kayu usuk dan kayu balok. Selebihnya Rp 43 juta masih disimpan pihaknya untuk persiapan membayar tenaga kerja, pembelian material pasir dan semen.
Adapun proses renovasi rumah tinggal milik Murah tersebut rencananya baru akan dilaksanakan setelah curah hujan tidak lagi tinggi. Sementara itu, sisa dana yang tersimpan di rekening tabungan Murah sebesar Rp 9 juta rencananya akan dimanfaatkan untuk mencukupi keperluan pribadi atau kebutuhan hidup Murah.
Sebelumnya, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jatilaba Jamroni menyampaikan keterangannya jika donasi untuk Nenek Murah dari Rumah Yatim Arrohman Indonesia ini masih terus mengalir.
“Karena kondisi mbah Murah sudah renta, maka donasi yang masuk ini akan diamankan pemerintah desa. Hal ini lebih dimaksudkan untuk memudahkan mbah Murah jika akan mengambil uangnya untuk keperluan hidup dan tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Jamroni.
Di luar bantuan donasi tersebut, pada Selasa (08/02/2022) lalu Murah juga mendapat bantuan pengembangan kewirausahaan program Atensi Kementerian Sosial RI melalui Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini, Temanggung berupa ternak bebek.
Bantuan senilai Rp 5 juta tersebut diserahkan oleh pekerja sosial BBRSPDI Kartini Suryo Sutiyoso kepada Murah berupa 49 ekor bebek betina, satu ekor bebek jantan dan 150 kg bekatul sebagai pakannya. Karena keterbatasan kepemilikan lahan, bantuan bebek dan pakan ternak dari Kementerian Sosial tersebut pun dititipkan Murah ke tetangganya untuk dikelola. (YP/hn)
Discussion about this post