Slawi – Menurunnya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal tentunya tidak terlepas dari peran semua pihak dalam menangani pandemi ini. Sebagai wujud apresiasi atas kinerja penanganan pandemi Covid-19, Bupati Tegal Umi Azizah menyerahkan piagam penghargaan kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Tegal. Penyerahan piagam penghargaan ini berlangsung di Pendopo Amangkurat, Selasa (15/03/2022) pagi.
Selain dari Bupati Tegal, di tempat yang sama, Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa’at juga menyerahkan piagam penghargaan dari Kapolda Jawa Tengah kepada petugas Bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan Polres Tegal. Pun demikian dengan Komandan Kodum 0712/Tegal Letkol Inf Charli Clay Lorando Sondakh juga menyerahkan piagam penghargaan dari Pangdam IV Diponegoro kepada anggota Babinsa dan tenaga kesehatan Kodim 0712/ Tegal.
“Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tegal sekaligus mewakili Pangdam IV Diponegoro serta Kapolda Jawa Tengah, kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada bapak, ibu tenaga kesehatan dari unsur TNI, Polri dan pemerintah daerah kemudian Babinsa, Bhabinkamtibmas dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Tegal,” kata Umi.
Menurut Umi, penghargaan ini diberikan kepada pejuang kemanusiaan sebagai garda terdepan penanganan pandemi, dari mulai pencegahan lewat kampanye gerakan disiplin protokol kesehatan, pengetesan dan penelusuran kasus penularan Covid-19, perawatan pasien hingga pemakaman jenazah suspek dan terkonfirmasi. Termasuk perjuangannya dalam membangun kekebalan komunitas atau herd immunity melalui pelaksanaan program vaksinasi.
“Berkat doa baik dari seluruh elemen bangsa dan kerja keras dari para relawan kemanusiaan seperti PMI maupun organisasi kemasyarakatan, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Tegal relatif terkendali,” ujarnya.
Umi berharap seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi dan mutasi virus yang menunjukkan tendensi melemah, dari Delta yang ganas menjadi Omicron yang cenderung bergejala ringan, masa pandemi ini akan segera berakhir. Sebagaimana prediksi para ahli, Omicron pun akan menjadi Omi-flu dengan gejala yang tidak berat sehingga pandemi dapat bertransisi menjadi endemi.
Umi mengatakan, dirinya masih teringat betul, bagaimana tekanan yang dihadapi para tenaga kesehatan dan petugas yang ada di lapangan saat awal-awal pandemi dan merebaknya varian delta. Menurutnya, tidak sedikit tenaga medis dan kesehatan mengalami kecemasan, tekanan mental atau depresi. Bahkan, tidak sedikit pula diantaranya yang menerima stigmatisasi atau dicap negatif oleh orang-orang di sekitarnya.
Hal tersebut, lanjutnya merupakan hal wajar karena terjadi di tengah kepanikan masyarakat di mana saat itu Covid-19 masih menjadi hal yang baru dan banyak kontroversi yang melingkupi. Sehingga kejadian demi kejadian pun banyak menimpa petugas dan tenaga kesehatan, termasuk penganiayaan tenaga pemakaman jenazah di Dusun Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa yang menyita perhatian publik kala itu.
“Untuk itu, sekali lagi saya dedikasikan penghargaan ini untuk bapak, ibu yang telah berjuang mengorbankan tenaga, waktu, dan pikiran demi membantu, menolong saudara-saudara kita agar selamat dari paparan Covid-19. Termasuk mereka yang telah berpulang mendahului kita ke haribaan ibu pertiwi setelah berjuang demi keselamatan bangsa ini hingga tutup usia,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa’at menjelaskan selain menyerahkan piagam penghargaan ke petugas babinsa, bhabinkamtibmas dan tenaga kesehatan, diserahkan pula piagam penghargaan kepada 18 kepala desa di Kabupaten Tegal.
“Saya selaku Kapolres Tegal memberikan penghargaan kepada 18 kepala desa yang telah bersinergi, bersama-sama dalam upaya penanganan Covid-19 dan vaksinasi di desanya,” tegas Arie.
Adapun 18 kepala desa adalah Kepala Desa Dukuhdamu, Bumijawa, Lebakwangi, Gunungjati, Lawatan, Selapura, Rajegwesi, Berkat, Karanganyar, Sigentong, Talok, Kalisapu, Tembok Luwung, Kaladawa, Balapulang, Mejasem Barat, Jatilaba dan Gembongdadi. (OI/hn)
Discussion about this post