Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah meminta Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal membuka kembali Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu pasca penutupannya selama pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Umi saat berkunjung di taman tersebut pada Jumat (18/03/2022) pagi.
TTP seluas 4,5 hektare yang berlokasi di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu ini merupakan taman sains pertanian dan TPP terbaik di Indonesia. Sejak diresmikan pada April 2017 lalu sejumlah aktivitas dan kegiatan digelar di tempat ini, termasuk Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan ke-7 Jawa Tengah, November 2019 lalu.
Baca juga: Bupati Tegal Enthus Launching Taman Teknologi Pertanian Lebaksiu.
Dalam kunjungan tersebut Umi mengatakan, TTP Lebaksiu merupakan aset Pemkab Tegal yang harus dikelola dengan baik dan bermanfaat dalam menunjang pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Tentunya aset yang bernilai miliaran rupiah ini jika dikelola dengan baik hasilnya semakin maksimal, terutama dalam pembangunan sektor pertanian Kabupaten Tegal,” kata Umi.
Menurutnya, TTP Lebaksiu dengan aksesibilitasnya yang mudah, ditunjang dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang menarik, berpotensi untuk dijadikan taman wisata agro dengan memadukan konsep edukasi pertanian dan peternakan.
Dirinya pun menambahkan, dari fungsinya sebagai taman edukasi teknologi pertanian dan destinasi wisata keluarga, sejumlah atraksi wisata bisa dikembangkan di sini seperti petik sayur, taman rekreasi aneka satwa dan peternakan yang didukung aktivitas memberikan pakan ternak atau satwa ramah anak, ataupun menunggang kuda berkeliling lokasi.
Gagasan pengembangan tersebut merupakan bagian dari upaya pendayagunaan aset milik pemerintah daerah agar berfungsi maksimal sebagaimana mestinya, tidak mangkrak sehingga dapat berakibat rusaknya sejumlah fasilitas seperti di TTP Lebaksiu ini.
Saat berjalan keliling TTP Lebaksiu dirinya menemukan adanya sampah yang berserakan dan taman bunga yang tidak terawat. Temuan lain yang juga menjadi perhatiannya adalah rusaknya bangunan gazebo di sekitar kantin atau tempat makan sehingga menjadikannya tampak kumuh. Selain itu, lahan etalase untuk budidaya tanaman juga tidak dimanfaatkan. Kondisi tersebut menyebabkan lahan tersebut terlihat gersang.
”Kondisi semacam memang perlu pembenahan di sana-sini. Dan ini yang akan segera kita evaluasi, sehingga konsep pengembangan TTP sebagai destinasi wisata agro, taman edukasi teknologi pertanian dan rekreasi keluarga perlu penataan, keseriusan, termasuk dukungan anggarannya. Atau bisa saja dikerjasamakan dengan investor yang berminat, karena memang butuh manajemen profesional dan budget yang lumayan,” pungkasnya. (FH/hn)
Discussion about this post