Adiwerna – Bupati Tegal Umi Azizah resmi canangkan Gebyar Posyandu 2022 di Balai Desa Harjosari Kidul, Kecamatan Adiwerna, Rabu (03/08/2022) pagi. Pencanangan Gebyar Posyandu tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan unsur Forkopimda Kabupaten Tegal.
Lewat sambutannya, Umi menjelaskan stunting merupakan kondisi pertumbuhan panjang atau tinggi badan pada anak balita yang tidak sesuai dengan usianya akibat kekurangan gizi kronis. Stunting mengindikasikan pembentukan fungsi sel tubuh yang tidak sempurna. Selain menjadikan kekebalan tubuhnya lebih rendah juga berisiko tinggi mengidap penyakit tidak menular saat tumbuh dewasa nanti.
Anak dengan kondisi stunting cenderung memiliki kemampuan koginitif yang rendah, sehingga mempengaruhi kecerdasan intelektualnya, disamping mudah mengalami gangguan pemusatan konsentrasi belajar yang berpengaruh pada prestasinya di sekolah.
Guna mensukseskan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas nasional, Kabupaten Tegal telah menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 di bawah 24,5 persen dari kondisi eksisting yang mencapai 28 persen berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia (SSGI).
Sehingga pada pelaksanaan Gebyar Posyandu tahun ini pihaknya memfokuskan pada pendataan ibu hamil, ibu menyusui dan pengukuran balita di 1.540 Posyandu yang tersebar di Kabupaten Tegal. Pengukuran pada balita yang tepat sangat diperlukan untuk mendeteksi anak yang mengalami stunting.
“Sebagai garda terdepan, Posyandu memiliki peran sentral menjangkau kelompok sasaran pengukuran hingga di tingkat RT maupun RW,” kata Umi.
Dirinya mengingatkan jika tingkat kehadiran kelompok sasaran di Posyandu masih saja rendah, kader kesehatan Posyandu dibantu tenaga dari Puskesmas bisa melakukan jemput bola dengan mendatangi satu per satu rumah tangga kelompok sasaran untuk melakukan pendataan dan pengukuran, hingga memberikan makanan tambahan pada balita stunting yang ditemukan, bekerjasama dengan pemerintah desa setempat untuk bantuan pendanaannya.
Menurut Umi, upaya pencegahan dan penanganan balita stunting ini harus dilakukan secara konvergen, dari hulu sampai ke hilir. Di hulu, pencegahan stunting dimulai sejak anak perempuan menginjak usia remaja dengan memberikan pembekalan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan gizi, pemeriksaan hemoglobin, dan pemberian tablet tambah darah.
Sementara pada pasangan pra nikah sebaiknya juga dilakukan pemeriksaan kesehatan agar saat menikah dan hamil, janin tumbuh pada kandungan yang baik dan kondisi kesehatan ibu terjaga baik
“Kita harus saling mengawal teman, sahabat dan istri yang sedang hamil untuk rutin memeriksakan kehamilanya sehingga stunting bisa diketahui sejak dini,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie menjelaskan perlunya dilakukan pendataan dan pengukuran balita secara tepat menggunakan alat antropometri yang terstandarisasi untuk mendapatkan data yang valid.
”Kita perlu ada data balita stunting yang valid agar formulasi kebijakannya nanti lebih pas dan intervensinya juga tepat. Tidak mungkin kita bekerja tanpa data yang pas. By name by addres balita stunting harus jelas, termasuk ibu hamil yang mengalami gizi kronis,”ungkap Ardie.
Pada Gebyar Posyandu 2022 selama bulan Agustus ini akan dilakukan pula pemberian vitamin A, obat cacing, dan imunisasi pada anak yang terlewat karena terhalang pandemi.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal Sisca Zulistia Sabilillah Ardie menyerahkan 54 paket sembako kepada warga Desa Harjosari Kidul. (FH/hn)
Discussion about this post