Kedung Banteng – Sejumlah alumni Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang tergabung dalam Ikatan Alumni (Ika) Medica Undip Kompartemen Brebes,Tegal, Slawi (Bregas) mendeklarasikan diri siap membantu penanganan balita stunting di Kabupaten Tegal melalui program bapak asuh.
Deklarasi ini berlangsung saat acara temu alumni dan bakti sosial Dies Natalis ke-61 Fakultas Kedokteran Undip di objek wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedung Banteng, Minggu (16/10/2022).
Anggota Ika Medica Kompartemen Bregas yang didominasi dokter ini berkomitmen membantu pemenuhan gizi balita stunting lewat donasinya melalui program Bapak Asuh. Donasi tersebut diserahkan secara simbolis kepada Pemkab Tegal yang diterima oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Khofifah.
Ketua panitia dies natalis wilayah Slawi Isriyati mengatakan Ika Medica Undip Kompartemen Bregas akan memberikan donasi untuk pemenuhan kebutuhan gizi kepada lima orang balita stunting di Kabupaten Tegal selama tiga bulan berturut-turut. Menurutnya, program bapak asuh untuk anak stunting ini akan berlanjut di wilayah lainnya yaitu Brebes dan Kota Tegal.
“Donasi dari program bapak asuh ini digunakan untuk pemberian makanan tambahan sesuai standar selama 90 hari. Untuk menaikkan status gizinya, setiap anak stunting dalam sehari akan mendapatkan alokasi sekitar Rp 30 ribu untuk pemenuhan kebutuhan kalorinya. Sehingga dalam 90 hari, satu anak stunting membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,7 juta,” jelas Isriyati.
Selain menstimulus penurunan angka stunting di Kabupaten Tegal, Ika Medica Kompartemen Bregas pada kesempatan yang sama juga menggelar kegiatan jalan sehat bersama warga, membagikan doorprize dan 400 paket sembako untuk warga sekitar, disamping menebar 20 ribu benih ikan nila dan panen durian di Pulau Kenanga Waduk Cacaban.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono berharap civitas akademika FK Undip semakin mandiri, aktif dan produktif dalam menghasilkan karya bermutu yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia serta relevan dengan tantangan nasional serta global melalui pengamalan Tridarma perguruan tingginya.
“Semoga di usianya kini, FK Undip semakin smart, semakin unggul dalam mencetak SDM tenaga dokter dan dokter spesialisnya yang berkualitas, handal dan berbudi pekerti luhur dengan selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, kemanusiaan dan keunggulan lainnya,” kata Joko.
Nilai-nilai tersebut, lanjut Joko harus terus menerus dipupuk dan dikembangkan di lingkungan civitas akademika FK Undip untuk kemudian diestafetkan dari generasi ke generasi melalui jejaring alumni. Sehingga FK Undip bisa terus memajukan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia agar semakin adaptif dengan kemajuan teknologi, disamping terus mendorong terjalinnya kerja sama dengan lebih banyak pihak untuk kemajuan bersama. (EW/hn).
Discussion about this post