Adiwerna – Pendidikan karakter menjadi bagian yang fundamental dalam mencetak sumber daya manusia unggul. Namun di tengah upaya membentuk karakter siswa yang berpikiran kritis, memiliki etos kerja tinggi dan berakhlak mulia, sejumlah persoalan pun muncul seperti adanya kasus perundungan, narkoba, perbuatan asusila hingga tawuran antarpelajar.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tegal Tabah Topan Widodo pada kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 7 Tahun 2011 tentang Ketertiban Umum di SMKS Islamiah Adiwerna, Jumat (18/11/2022) pagi.
Pendidikan karakter menurut Tabah tidak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran sehari-hari di sekolah, peran keluarga, dan lingkungan. Sehingga pihaknya memandang perlu adanya pendekatan dari sisi penyelenggaraan ketertiban umum di kalangan pelajar menengah atas sebagai bagian dari cipta kondisi lingkungan yang aman dan tenteram.
“Di sini kita sepakat perlunya membentuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter unggul untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin berat. Dan nilai-nilai Pancasila bisa menjadi landasan atau pegangan dalam memperkuat nilai moral, etika, dan karakter yang baik,” ujarnya.
Tabah mencontohkan, salah satu krisis moral yang menghantui kehidupan pelajar adalah pergaulan seks bebas akibat pengaruh tayangan pornografi dan lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Maka kehidupan pelajar harus dibuat sibuk oleh aktivitas positif. Sebab pelajar yang tidak punya kesibukan dan tidak banyak beraktivitas dengan teman-teman lainnya ini justru yang berbahaya, apalagi bagi yang sudah punya pacar.
“Tolong saat berselancar di medsos, pilih informasi atau tayangan yang bermutu. Hindari pornografi, karena itu bisa bikin kecanduan. Pilih pertemanan yang membawa kemajuan dan prestasi. Tekuni hobi apakah itu olahraga, menulis atau seni, silahkan,” kata Tabah.
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja pun banyak ditemui akhir-akhir ini. Tak jarang, pengedar narkoba memanfaatkan ketidaktahuan atau kelengahan pelajar untuk mendistribusikan atau bahkan menggunakan narkoba. Sehingga pihaknya pun mengimbau setiap siswa memiliki pengetahuan soal ini dan menaruh curiga pada orang-orang yang memaksa atau dengan bujukrayunya meminta menggunakan obat-obatan yang tidak jelas kegunaannya.
Modus pengedar narkoba, lanjut Tabah, seringkali bermula dari seseorang yang meminta tolong untuk mengantarkan obat-obatan tersebut ke seseorang. Tanpa disadari, mereka yang mau disuruh ini telah menjadi kurir narkoba yang dapat dikenai sanksi hukum pidana.
Tak hanya itu, perilaku membolos di kalangan pelajar juga menjadi sorotan pihaknya karena tidak sedikit yang kemudian terjaring razia Satpol PP. Kebiasaan membolos ini bisa memicu pada timbulnya kasus penyimpangan lainnya seperti seks bebas, mengonsumsi miras hingga tawuran.
Sementara itu, Kepala SMKS Islamiyah Jhoni Iskandar mengatakan pembinaan seperti ini sangat diperlukan pihaknya dan berharap program Satpol Go To School ini dapat dilakukan secara berkala.
“Kami sangat berterimakasih atas kerjasama Satpol PP Kabupaten Tegal membimbing anak-anak bangsa. Mudah-mudahan para siswa bisa memahami sehingga di lingkungan pergaulannya mampu membentengi diri dari perilaku yang tidak baik, tidak terpuji. Lewat pembelajaran seperti ini tentu sangat membantu kami dalam mendidik siswa, membangun karakter pelajar Pancasila,” pungkasnya. (AD/hn).
Discussion about this post