Slawi – Tiga perempuan inspiratif mendapat anugerah penghargaan dari Bupati Tegal Umi Azizah. Ketiganya dinilai mampu memberikan warna perubahan bagi lingkungan, komunitas ataupun kemandirian ekonomi rumah tangga. Penyerahaan penghargaan ini dilakukan pada Resepsi Peringatan Hari Ibu ke -94 tingkat Kabupaten Tegal Tahun 2022 di Pendopo Amangkurat, Rabu (21/12/2022).
Tiga perempuan inspiratif ini adalah pertama, Waryatun Tangwun, warga Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja yang mendedikasian dirinya di dunia pemberdayaan masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, hingga lansia. Kedua, Anni Murtafiah, warga Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna sebagai pendiri Bank Sampah Bestari dan founder Testa atau Taman Edukasi Sampah Terpadu dan Agrowisata.
Ketiga, Tri Hidayati, warga Desa Tuwel, Kecamatan Bojong sebagai perintis usaha ekonomi produktif keripik tempe di lingkungannya. Dari yang awalnya hanya usaha sampingan, kini mampu mengolah 150-200 kilogram kedelai per hari dengan mempekerjakan delapan orang karyawannya.
Menurut Umi, peringatan Hari Ibu menjadi momen pembuktian bahwa peran dan kehadiran perempuan adalah penyelamat bagi keluarga, lingkungan, terutama saat kondisi sulit akibat pandemi.
“Banyak perempuan yang kemudian harus bekerja lebih keras, membuka usaha, berwirausaha demi menambah income keluarga, membantu menyelamatkan ekonomi rumah tangganya yang terguncang karena sang suami yang terkena PHK.
Selain itu, peringatan Hari Ibu tentunya tidak sebatas pengakuan dan penghargaan atas jasa para ibu. Lebih dari itu, peringatan Hari Ibu diharapkan bisa mendorong seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan hak serta eksistensi peran perempuan di berbagai sektor kehidupan.
“Kabupaten Tegal bersama stakeholders lainnya terus berupaya melakukan terobosan dan langkah maju, dari mengedukasi masyarakatnya hingga penegakan hukum perlindungan perempuan dan anak,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan jika sejumlah upaya Pemkab Tegal dalam pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak serta pemenuhan hak anak juga telah mendapat pengakuan tingkat nasional berupa pemberian penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat madya dan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)..
Meski demikian, Umi mengaku masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Seperti halnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang terlaporkan, terdapat 43 kasus di tahun 2020 meningkat menjadi 51 kasus di tahun 2021 dan kembali meningkat menjadi 70 kasus di tahun 2022.
“Saya berharap lewat momentum ini, kerjasama lintas sektoral antar organisasi kemasyarakatan dan organisasi perempuan untuk mensosialisasikan gerakan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak mulai dari tingkat desa, sekolahan maupun pondok pesantren bisa lebih diperkuat,” katanya.
Umi juga meminta perempuan generasi muda tidak melupakan makna perjuangan perempuan Indonesia di masa lalu yang masih harus terus diperjuangkan hingga masa sekarang. Ia mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan wirausaha perempuan, termasuk dalam hal pemanfaatan teknologi dan platform digital untuk membangun usaha ekonomi produktif atau ekonomi kreatifnya.
“Selamat Hari Ibu, teruslah berkarya perempuan Indonesia. Jadilah sosok perempuan yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus tingkatkan kualitas serta kapabilitas diri agar dapat menjadi kekuatan yang besar untuk mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (AD/hn)
Discussion about this post