Slawi – Dinilai mampu dan teruji dalam mengelola lahan pertanian seluas 1.500 meter persegi, empat siswa asal SMK Negeri 2 Slawi berhak meraih beasiswa Petani Milenial Tersenyum dari lembaga sosial Rumah Sosial Kutub. Penyerahan beasiswa berupa pendampingan dan pinjaman lahan garap pertanian berikut fasilitas green housenya untuk bercocok tanam ini disaksikan oleh Asisten Bidang Perekonomian Sekda Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji di Gedung Sena Ayu Graha SMK Negeri 2 Slawi, Rabu (02/02/2023).
Empat siswa yang mendapatkan beasiswa ini adalah Muhammad Aji Saputra, Ade Sugiyono, Muhammad Yusuf Hilmi, dan Mohamad Bina Zidan.
Hendadi mengatakan stimulan program beasiswa ini berpotensi mampu menumbuhkan minat generasi muda menjadi petani melalui inovasi dan aplikasi teknologi. Selain itu juga menjaga regenerasi masyarakat petani akibat adanya pergeseran minat kerja generasi Z ataupun millenial saat ini yang cenderung menyukai bekerja di sektor industri menjadi buruh pabrik ataupun karyawan.
“Kehadiran program beasiswa pertanian ini adalah oase di tengah minimnya regenerasi masyarakat petani kita. Minat bertani di kalangan generasi muda harus selalu ditumbuhkan untuk menjaga produksi pangan di masa depan,” kata Hendadi.
Terkait dengan itu, Hendadi pun mengungkapkan melalui konsep penumbuhan petani milenial ini mampu mengubah mindset anak-anak muda terhadap pertanian. Terlebih, pertanian modern saat ini sangat adaptif terhadap penggunaan teknologi tepat guna dari mulai pembibitan, teknik penanaman dan perawatan tanaman hingga teknik pemasarannya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub Suhito menuturkan jika pemberian beasiswa ini berbeda dari beasiswa pendidikan pada umumnya. Beasiswa Petani Millenial Tersenyum ini diberikan dalam bentuk akses penggunaan lahan pertanian seluas 1.500 meter persegi, bibit tanaman, pendampingan dari Pusat Pelatihan Petani Pedesaan Swadaya (P4S), pemanfaatan teknologi green house seluas 300 meter persegi dan hasil panen.
“Beasiswa berupa modal pertanian dan keterampilan ini akan bermanfaat bagi mereka setelah lulus dari sekolah pertanian. Mereka akan sudah lebih siap menjadi petani milenial. Lulusan SMK yang mau terjun langsung ke pertanian ini diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran,” ungkap Suhito.
Adapun lahan pertanian yang akan diolah keempat murid penerima beasiswa tersebut berada di Desa Gumalar, Kecamatan Adiwerna. Selain mengelola pertaniannya sendiri, keempatnya juga berhak atas hasil penjualan panennya setelah dikurangi penyisihan biaya untuk rencana pengembangan lahan, pengadaan bibit dan pembuatan green house untuk penerima beasiswa angkatan selanjutnya.
“Konsep beasiswa Petani Milenial Tersenyum ini kita buat bergulir supaya ada keberlanjutan, disamping mendidik tanggung jawab siswa penerimanya pada adik-adik angkatannya kelak,” ujarnya.
Lebih lanjut Suhito menerangkan pendanaan untuk penyiapan beasiswa ini mencapai Rp80 juta. Dana tersebut berasal dari bagi hasil penjualan minyak jelantah yang disedekahkan masyarakat, termasuk pelaku usaha, khususnya RS Harapan Anda Kota Tegal sebagai penyumbang terbesar saat ini. (EW/hn)
Discussion about this post