Margasari – Pemerintah Kabupaten Tegal terus berupaya dalam mempercepat penurunan kasus balita stunting. Melalui program donasi Rames Saceting atau rame-rame sakabehane ASN cegah stunting ini bahan makanan tambahan seperti susu dan telur dibagikan ke keluarga balita stunting, termasuk pembagiannya di Kantor Kecamatan Margasari, Jumat (07/07/2023).
Pembagian makanan tambahan yang dibeli dari sumbangan ASN Pemkab Tegal ini difasilitasi oleh tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kecamatan. Menurut Bupati Tegal Umi Azizah, jenis makanan yang dibeli berupa telur, susu dan ikan laut berfungsi untuk menambah kebutuhan gizi balita stunting, mengembalikan kondisi anak pada kondisi idealnya.
Selanjutnya, bahan pangan yang telah dibeli tesebut akan diolah oleh kader Posyandu untuk kemudian dibagikan ke ibu hamil dan balita yang terindikasi stunting di semua wilayah kecamatan.
Untuk wilayah pelayanan Puskesmas Margasari sendiri terdapat 192 bayi di bawah usia dua tahun (baduta) dan 32 ibu hamil sebagai sasaran program. Sedangkan di Puskesmas pembantu ada tambahan 125 baduta dan 37 ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi stunting.
Umi pun menjelaskan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada melonjaknya kasus stunting di Kabupaten Tegal hingga menyentuh angka 28 persen. Berbagai cara pun ditempuh untuk menurunkan kasusnya, hingga kemudian di tahun 2022 angkanya berkurang 5,7 persen poin menjadi 22,3 persen.
“Tahun ini kita menargetkan angka penurunannya di atas lima persen, sampai nanti di akhir tahun 2024, prevalensi stunting kita bisa di bawah 14 persen sebagaimana target nasional,” ungkap Umi.
Selain mendata balita stunting dan mengintervensinya melalui pemberian makanan tambahan selama 30 hari berturut-turut, pihaknya juga berupaya mencegah lahirnya bayi stunting melalui intervensi gizi sensitif, seperti mencegah perkawinan dini, mencegah anemia pada remaja putri dan calon ibu, serta mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil.
Sementara itu, Camat Margasari Barik Muharman menggungkapkan jika inisiasi program Rames Saceting ini berasal dari Bupati Tegal. Implementasi program ini, menurutnya cukup efektif menyasar balita stunting melalui intervensi gizi spesifiknya.
“Intervensi berupa pemberian makanan tambahan seperti susu dan telur yang diberikan terus-menerus selama satu bulan diyakini akan mengembalikan baduta stunting pada kondisi normalnya,” kata Barik.
Ucapan terima kasih juga ia sampaikan kepada PT Charoen Pokphand yang juga ikut serta mendukung aksi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tegal dengan menyumbangkan 10.000 butir telur.
“Kami terus mendukung berbagai berupaya untuk menurunkan kasus stunting ini. Tentunya dengan memperkuat kerja sama dengan lebih banyak pihak seperti kader Posyandu, organisasi kemasyarakatan hingga pelaku usaha peduli. Mari, sama-sama kita sukseskan program ini demi terciptanya generasi penerus yang sehat,” pungkasnya. (TN/hn)
Discussion about this post