Slawi – Film merupakan salah satu sub sektor industri kreatif yang meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan modernisasi seperti penggunaan teknologi artificial intelligence maupun extended reality vitual, pertumbuhannya masih cukup baik. Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka Festival Film Tegal (FFT) 2023 secara virtual dari rumah dinasnya, Minggu (27/08/2023).
Menurut Umi, Pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan industri perfilman di tanah air. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI melalui program matching fund, berupa pendanan film Indonesia yang diproduksi bersama negara lain.
Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI juga memiliki skema pemberian insentif promosi, termasuk wacana pengurangan pajak 25 persen bagi sektor swasta yang mau mendanai atau memproduksi film yang ini masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan.
“Saya sangat mendukung diselenggarakannya Festival Film Tegal 2023 ini sebagai wujud apresiasi dari kerja kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Tegal dengan komunitas pelaku industri perfilman,” ucap Umi.
Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini berharap, melalui kesempatan kompetisi film tersebut akan terlahir sineas-sineas muda berbakat di bidang perfilman sebagai modal sumber daya kreatif sekaligus mengangkat berbagai potensi keragaman budaya, kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk kekayaan sumber daya alam Kabupaten Tegal sebagai daya tarik pariwisata.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tegal saya mengucapkan terima kasih kepada para peserta workshop FFT 2023 yang kita buka kepesertaannya tidak hanya untuk warga Kabupaten Tegal saja, tapi juga Kota Tegal, Brebes, dan Pemalang,” ujarnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikannya kepada komunitas Sinema Pantura sebagai event organizer yang bekerja sama dengan Dinas Kominfo Kabupaten Tegal untuk menyelenggarakan ajang kompetisi ini. Umi pun berpesan FFT 2023 tidak hanya menjadi momentum para pembuat film untuk mendapatkan apresiasi publik. Lebih jauh dari itu adalah membuka kesempatan yang lebih besar bagi pembuat film untuk terus berkarya dan berkelanjutan.
“Soal menang kalah, dapat atau tidak dapat penghargaan nantinya bukan menjadi soal, karena yang terpenting di sini adalah membangun dan menjaga semangat untuk menciptakan lebih banyak karya. Spirit untuk terus belajar menyempurnakan karyanya yang itu bisa diperoleh, salah satunya lewat keikutsertaannya di FFT ini, ” tutupnya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal Nurhayati menyampaikan penyelenggaraan FFT ini sudah memasuki periode ke-4. Tahun ini juga akan diadakan program tambahan film exhibition, yakni pemutaran film hasil karya dari para penggiat film dari berbagai wilayah di Indonesia untuk ikut menyemarakkan FFT 2023.
“Pendaftaran sudah mulai dibuka sejak tanggal 3 Agustus sampai 15 September 2023. Kami akan memulai pemutaran film misbar, program dari Layar Sinema Pantura mulai tanggal 23 September sampai 1 Oktober 2023,” katanya.
Diharapkan, penyelenggaraan FFT 2023 ini dapat menggerakkan sub sektor industri kreatif lainnya seperti desain komunikasi visual, fesyen, kuliner, musik, bahkan seni pertunjukan. Termasuk ketika unggahan karya filmnya mengangkat destinasi pariwisata, maka itu secara tidak langsung mendukung promosi industri pariwisata.
“Artinya, melalui tayangan film, kita bisa menghadirkan banyak subsektor sekaligus. Sehingga boleh dikatakan, film adalah jendela bagi perkembangan sektor usaha ekonomi kreatif dan sektor usaha lainnya,” tandasnya.
Ajang FFT 2023 akan memperebutkan 13 kategori penghargaan, antara lain film pendek terpilih untuj kategori umum dan pelajar, pemeran utama terpilih kategori umum dan pelajar, ide cerita terpilih kategori umum dan pelajar, poster terpilih, film favorit pilihan penonton, film animasi terpilih, cinematography terpilih, sound terpilih.
Adapun tema FFT 2023 ini adalah Eskalasi, artinya kenaikan atau pertambahan seperti volume, jumlah dan sebagainya. Eskalasi juga dapat diartikan sebagai situasi yang meningkat, menjadi lebih besar atau lebih serius. (HR/hn)
Discussion about this post