Margasari – Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Dedy Suryadi resmikan penggunaan dua jembatan Gantung Merah Putih di Desa Wanasari, Kecamatan Margasari dan di Desa Cenggini, Kecamatan Balapulang hasil karya program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Peresmian kedua jembatan ini dipusatkan di Desa Wanasari, Kecamatan Margasari, Kamis (14/11/2024).
Mayjen Dedy berharap dengan hadirnya jembatan gantung ini, akses warga menjadi lebih lancar dan hemat waktu. Sebab sebelum adanya jembatan ini bisa sampai berjam-jam, setelah ada jembatan ini hanya butuh waktu hitungan menit. Termasuk anak-anak yang pulang pergi ke sekolah tidak perlu lagi melepas sepatu untuk menyeberang sungai. Warga Desa Wanasari bisa lebih menghemat waktu ketika hendak ke desa lain.
“Keberadaan jembatan ini tentunya semakin memperlancar mobilitas warga setempat dalam berkegiatan ekonomi, mengakses layanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Pihaknya pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah ikut serta membantu proses pembangunan jembatan hingga selesai dan berfungi baik sebagai akses mobitas warga.
Di sini, Mayjen Dedy juga menyinggung soal arahan Prabowo Subianto saat menjabat Menteri Pertahanan RI agar kehadiran TNI bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, dirinya pun sempat memanggil beberapa kali komandan Kodim untuk mendata apa saja yang menjadi kesulitan masyarakat di teritorinya.
“Semoga dengan dibangunnya jembatan ini bisa bermanfaat. Dan saya berharap kepada masyarakat, jembatan ini dirawat dan dijaga agar bisa bertahan lama. Kami juga memohon maaf kepada para warga masyarakat, apabila selama pembangunan jembatan ini ada tingkah laku anggota kami yang tidak berkenan di hati,” pungkasnya.
Jembatan gantung Merah Putih di Desa Wanasari membentang di atas Kali Kumisik dengan panjang 56 meter dan lebar 1,6 meter. Pembangunan jembatan ini dilakukan TNI AD melalui program TMMD yang didukung pendanaan APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2024 senilai Rp520 juta ditambah dana desa setempat senilai Rp20 juta. Pemkab Tegal juga mengalokasikan anggaran yang sama untuk pembangunan jembatan gantung di Desa Cenggini melalui program TMMD.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud yang hadir mewakili kepala daerah mengatakan, pembangunan jembatan penghubung antar desa ini bukanlah sekadar menghadirkan struktur fisik, melainkan simbol persatuan, harapan dan bukti nyata kepedulian TNI dan pemerintah daerah dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI, pemerintah desa dan seluruh komponen masyarakat yang telah ikut serta membantu pembangunan jembatan gantung ini. Semoga bermanfaat, ” kata Amir.
Ditemui secara terpisah, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Infanteri Suratman menjelaskan, selain dari pendanaan Pemkab Tegal senilai Rp 520 juta untuk pembangunan masing-masing jembatan juga ada ada bantuan dari pengusaha lokal dalam bentuk material semen, batu, pasir dan split.
Menurutnya, kemanunggalan yang terjalin antara TNI dengan rakyat mampu mewujudkan budaya gotong royong di masyarakat Kabupaten Tegal sebagai manisfestasi dari rasa nasionalisme yang harus dipertahankan dan dilestarikan. (HR/hn)
Discussion about this post