Slawi – Sebanyak 5.048 guru taman pendidikan Al-Quran (TPQ) dan 4.263 guru madrasah diniyah takmiliyah (MDT) Kabupaten Tegal akan menerima dana insentif hibah untuk pengajar pendidikan keagamaan senilai total Rp15,8 miliar. Informasi tersebut mengemuka saat berlangsung Sosialisasi Penyaluran Insentif Hibah Pendidikan Keagamaan Tahun Anggaran 2021, Rabu (15/09/2021) di gedung pertemuan Syailendra, Hotel Grand Dian, Slawi.
Dari jumlah tersebut, masing-masing guru akan memperoleh insentif sebesar Rp1,7 juta rupiah. Adapun penyaluran dana hibah dari APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2021 ini akan dilakukan melalui transfer bank ke rekening Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal dan selanjutnya dari Kemenag ke bank penyalur yang akan mendistribusikan pencairannya ke guru penerima hibah insentif di masing-masing kecamatan.
Lewat sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah meminta agar proses penentuan sasaran dan penyaluran insentif untuk guru TPQ dan MDT tersebut terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya berharap proses pemberkasan dan verifikasinya cermat dan teliti, karena ini sangat penting agar pemberi hibah maupun penerimanya tidak tersangkut permasalahan hukum akibat kesalahan administrasi ataupun ketidaktepatan sasaran,” pesan Umi.
Ia juga minta dalam penyalurannya tidak boleh ada pemotongan ataupun penyelewengan anggaran dalamnya. “Kita ingin insentif untuk guru TPQ dan madrasah ini bisa diterima penuh, diterima utuh sehingga bisa sedikit membantu meningkatkan kesejahteraannya,” katanya.
Umi memandang pengajaran pendidikan agama Islam oleh guru TPQ dan madrasah sangatlah penting. Tidak saja membentuk karakter santrinya agar kelak menjadi insan kamil, melainkan juga mampu menumbuhkan nilai-nilai toleransi antarumat beragama, kerukunan antarumat beragama melalui internalisasi nilai-nilai universal agama dan budi pekerti.
Sebagai penjaga nilai dan ujung tombak keberhasilan pendidikan keagamaan, guru TPQ dan madrasah juga dituntut kepekaannya dalam mengantisipasi pergeseran perubahan zaman yang semakin cepat.
Dengan demikian, pengetahuan cyberpsychology tentunya juga perlu dimiliki para pendidik atau guru diniyah dalam menangkap fenomena yang berkembang di dunia maya dan mampu mengartikulasikannya dengan benar kepada peserta didiknya sebagai media kontrol diri anak atau pengendalian kognitif anak, lengkap dengan dasar syariat dan fiqih sebagai pedomannya.
Di akhir sambutannya, Umi berpesan agar guru TPQ dan madrasah tidak saja mampu berperan mentransfer ilmu pengetahuan kepada para santrinya, akan tetapi juga harus siap menjadi sosok panutan dan teladan pada kehidupan sosial keagamaan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal Sukarno menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Tegal dan juga jajaran Pemkab Tegal yang telah mengalokasikan anggaran hibah daerahnya untuk meningkatkan kesejahteraan guru TPQ dan MDT.
“Ini adalah wujud nyata kepedulian pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan guru TPQ dan guru madrasah. Semoga bermanfaat bagi para penerimanya,” ucapnya. (HR/hn)
Discussion about this post