Jatinegara – Sedikitnya 221 rumah di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara mengalami kerusakan setelah diterjang angin puting beliung pada Jumat (22/10/2021) sore. Tingkat kerusakan bangunan rumah akibat terjangan angin kencang ini bervariasi, dari rusak berat sebanyak 63 unit, rusak sedang 69 unit dan rusak ringan 89 unit. Tak hanya di Cerih, sejumlah rumah di empat desa lainnya di Kecamatan Jatinegara juga mengalami kerusakan, meskipun tergolong ringan.
Bupati Tegal Umi Azizah pada kunjungannya, meminta ada pendataan cepat rumah terdampak bencana dan memerintahkan camat setempat membuat posko terpadu di Balai Desa Cerih.
“Kita harus belajar dari pengalaman, maka untuk mencegah disharmoni pengalokasian dan pendistribusian bantuan, datanya harus satu pintu. Bantuan dari mana saja juga harus masuk ke posko terpadu supaya pencatatannya efektif. Siapa butuhnya apa, sudah dapat apa saja, semuanya terdata. Jadi tidak ada saling berebut bantuan, atau bantuan menumpuk di salah satu tempat,” kata Umi.
Kepada warga terdampak bencana, Umi berpesan supaya ikhlas dan sabar menerima musibah. Umi pun mengingatkan agar warga senantiasa waspada dan berhati-hati pada fenomena cuaca ekstrem. Cuaca panas di pagi hari serta hujan yang hanya turun di sore hari perlu diwaspadai.
Di sini, Umi menyampaikan apresiasinya pada jajaran forum komunikasi pimpinan Kecamatan Jatinegara yang bergerak cepat memobilisasi sumber daya yang ada, termasuk jalinan koordinasinya dengan Pemerintah Desa Cerih, Penyalahan, Sumbarang, Argatawang dan Kedungwungu.
Ucapan terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal bersama personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama setempat yang sigap dan bergerak cepat membantu pembersihan lokasi serta mendata kerusakan.
“Di sini kita melihat keswadayaan dan kegotong-royongan masyarakat membantu warga yang tertimpa bencana sangat tinggi. Semangat inilah yang harus dijaga, dirawat dan ditumbuhkan lewat aksi tanggap darurat bencana dan peduli sosial,” ujarnya.
Selain itu, Umi juga meminta agar sistem kewaspadaan dini masyarakat harus lebih ditingkatkan, seperti perambasan pohon yang sudah menjulang tinggi dan berpotensi roboh menimpa rumah, jalan dan fasilitas umum lainnya. Kemudian gorong-gorong atau saluran air yang tersumbat sampah maupun sedimentasi tanah bisa segera dibersihkan dengan kerja bakti.
Adapun bantuan dana untuk perbaikan atap rumah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal dan bahan makanan dari BPBD Kabupaten Tegal serta PMI Kabupaten Tegal akan disalurkan melalui Posko terpadu untuk kemudian didistribusikan sesuai data kebutuhan di lapangan.
Sementara itu, Kepala (BPBD) Kabupaten Tegal Zaenal Dasmin mengatakan pihaknya terus bekerja menangani dampak bencana yang ditimbulkan, dari mendata kerusakan, menghitung kerugian, penetapan status darurat bencana hingga pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan pada kelompok rentan.
Zaenal menambahkan, menghadapi fenomena angin kencang dan puting beliung, antisipasi yang bisa dilakukan adalah mengenali tanda-tanda potensi akan terjadinya cuaca ekstrem seperti pertumbuhan awan kumulonimbus dan berlindung di tempat aman. (HR/hn)
Discussion about this post