Slawi – Percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tegal, dari mulai jemput bola pelayanan suntik vaksin di komunitas warga hingga membuka pelayanan vaksinasi di akhir pekan. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan bertambahnya jumlah penduduk Kabupaten Tegal yang menjadi target vaksinasi hingga 51 persen untuk dosis pertama pada Minggu (14/11/2021) kemarin.
Informasi tersebut disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji usai menghadiri acara Penganugerahan Kabupaten dan Kota Sehat 2021 di Gedung Dadali, Rabu (17/11/2021) siang.
Sebelumnya, pada Senin (08/11/2021), capaian vaksinasi Covid-19 Kabupaten Tegal mencapai 44,63 persen dari kelompok target sasaran yang sebesar 1.226.768 jiwa.
Meski mampu melampaui target 50 persen, Hendadi menjelaskan jika Kabupaten Tegal masih akan bertahan di level tiga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
“Kriteria PPKM kita belum bisa turun ke level dua meskipun vaksinasinya sudah lebih dari 50 persen. Penyebabnya, capaian vaksinasi untuk kelompok lansia belum bisa terpenuhi,” kata Hendadi.
Hingga saat ini, capaian vaksinasi untuk lansia baru mencapai 36 persen dari target 40 persen. Untuk itu, pihaknya akan bekerja lebih keras untuk terus menggenjot target vaksinasi lansia.
“Untuk mencapai PPKM level dua kita harus menggenjot capaian vaksinasi kelompok lansia di mana kekurangannya hanya empat persen. Saya optimis dalam sepekan ini bisa kita terkejar,” tandasnya.
Ditanya soal ketersediaan stok vaksin, Hendadi menyampaikan sejauh ini masih mencukupi. Adapun jenis vaksin yang tersedia didominasi vaksin Sinovac dan Pfizer.
Sementara vaksinasi untuk anak di bawah usia 12 tahun, saat ini baru tahap pendataan. Sebab, vaksinnya belum tersedia dan kemungkinan baru di tahun 2022. Dengan demikian, pihaknya saat ini sampai dengan Desember 2021 nanti akan fokus mengejar target minimal 70 persen penduduk Kabupaten Tegal tervaksin dosis satu, termasuk lansia.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan sejumlah kendala pada vaksinasi lansia. Diantaranya adalah kendala akses, di mana seringkali ditemukan kasus tidak ada yang mengantar lansia ke lokasi vaksinasi terdekat. Penyebab lainnya adalah rasa malas, menganggap dirinya sudah lanjut usia dan tidak akan pergi kemana-mana.
“Untuk mengatasi kendala itu, kita harus jemput bola. Membuat tim mobile vaksinator yang akan mendatangi rumah lansia, satu persatu, door to door,” kata Umi. (OI/hn)
Discussion about this post