Slawi – Pandemi Covid-19 dinarasikan banyak pihak menciptakan kerentanan pada perempuan, termasuk di bidang ekonomi dengan meningkatnya risiko kehilangan pekerjaan. Namun sebaliknya, partisipasi angkatan kerja perempuan di Kabupaten Tegal justru meningkat di masa pandemi, dari 51,25 persen di tahun 2020 menjadi 53,46 persen di tahun 2021.
Sementara partisipasi laki-laki dalam angkatan kerja justru menurun dari 82,24 persen menjadi 79,39 persen. Pernyataan ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat memperingati Hari Ibu ke-93 Tahun 2021 yang digelar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Selasa (21/12/2021).
“Hal ini setidaknya menunjukkan peran perempuan di Kabupaten Tegal banyak membantu meningkatkan ketahanan ekonomi rumah tangganya, mengambil peran penting di masa sulit akibat pandemi Covid-19,” kata Umi.
Momentum peringatan Hari Ibu yang mengambil tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju menurutnya relevan dengan tujuan pergerakan perempuan Indonesia dalam upayanya membangkitkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan tentang pentingnya menghapus diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.
Pemerintah, lanjut Umi, terus mendukung upaya penghapusan diskriminasi dan terus mendorong pemajuan kedudukan dan peran perempuan di Indonesia. Hasilnya, sebagaimana disampaikan Bank Dunia terkait Indeks Modal Manusia Indonesia yang mengukur akumulasi layanan kesehatan dan pendidikan yang didapat seorang anak sejak lahir, menunjukkan kedudukan anak perempuan di Indonesia lebih baik dibandingkan dengan anak laki-laki.
Pun demikian halnya dengan upaya Pemkab Tegal dalam meningkatkan literasi digital pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program UMKM Tegal Go Digital, partisipsi perempuan justru mendominasi hingga 75 persen.
Ini terlihat dari kepesertaan pelaku UMKM dalam kelas manajemen bisnis, penggunaan aplikasi keuangan digital hingga teknik pemasaran lokapasar di UMKM Center oleh PT Kasyr Sibernetika Indonesia, hampir semuanya perempuan.
“Terbukti, dalam situasi pandemi dan pembatasan sosial, peran perempuan yang secara sosial dikonstruksikan sebagai pengurus keluarga ternyata bisa berperan lebih. Membantu meringankan beban ekonomi rumah tangganya dengan mengakses peluang ekonomi digital,” ujarnya.
Sementara itu, ditinjau dari capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Tegal tahun 2020 sebagai indikator untuk mengukur pencapaian dimensi komponen kesehatan, pendidikan, maupun pengeluaran perkapita, angkanya mencapai 86,79 persen atau meningkat 0,5 persen dari tahun sebelumnya. Capaian tersebut, sambung Umi, masih di bawah IPG Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 92,18 persen.
Untuk itu, Umi mengimbau kepada semua pihak agar upaya mewujudkan kesetaraan ideal pada perempuan di berbagai aspek kehidupan harus terus didukung dan diperjuangkan. Sudah bukan masanya menempatkan perempuan pada peran tradisionalnya yang bertentangan dengan fakta sejarah dan sosiologis yang berkembang.
“Keberhasilan kita menghadapi badai pandemi lalu telah membuktikan bahwa gerakan masyarakat sipil, termasuk perempuan menjadi landasan kokoh perjuangan kaum perempuan di garda terdepan, baik sebagai dokter, sebagai bidan, perawat, maupun tenaga relawan kemanusiaan lainnya,” pungkasnya. (HR/hn)
Discussion about this post