Dukuhturi – Sekitar empat ribu peserta vaksinasi massal di enam desa di dua kecamatan yakni Margasari dan Dukuhturi mendapat biskuit dan susu kotak. Vaksinasi massal tahap kedua hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Tegal dengan Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) ini berlangsung serentak di enam desa pada Kamis (23/12/2021).
Sekretaris Jenderal KAPT Achmad Fahruddin saat ditemui di lokasi vaksinasi di Desa Pagongan, Kecamatan Dukuhturi mengatakan jika vaksin yang disediakan pihaknya bersama Biofarma berjumlah empat ribu dosis yang terdiri atas empat jenis vaksin yaitu Sinovac, Moderna, Astrazeneca, dan Pfizer.
“Vaksinasi massal kedua di Kabupaten Tegal ini kita selenggarakan di sejumlah titik. Di Kecamatan Margasari lokasinya ada di Desa Jembayat dan SD Negeri Karangdawa. Masing-masing kita alokasikan seribu dosis. Kemudian di Kecamatan Dukuhturi, lokasinya ada di Desa Pagongan, Bandasari, Sutapranan dan Pekauman yang masing-masing kita alokasikan 500 dosis,” jelasnya.
Fahrudin menambahkan, bahwa program vaksinasi masal ini merupakan wujud kegotong-royongan antara masyarakat dengan pemerintah daerah dan komunitas peduli dalam membangun herd immunity untuk mencegah infeksi Covid-19, meskipun kasus penularannya sudah menurun hingga nol kasus di Kabupaten Tegal.
“Untuk vaksinasi gotong royong ini kami mendapat donasi dari kawan-kawan KAPT yang ada di Jakarta. Jadi warga yang disuntik vaksin hari ini mendapat biskuit dan susu,” ungkapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny menyampaikan jika data vaksinasi di Kabupaten Tegal sudah menyentuh angka 60,22 persen untuk suntik dosis satu. Sedangkan pada lansia, capaian suntik dosis pertamanya sudah mencapai 52,62 persen.
Sarmanah pun mengungkapkan, salah satu kendala yang dihadapi pihaknya dalam menjalankan program vaksinasi ini adalah soal mindset pada sebagian masyarakat Kabupaten Tegal yang beranggapan bahwa Covid-19 tidak ada. Persoalan lainnya, masih banyak di antara warga lansia yang tidak bisa datang ke lokasi vaksinasi karena kendala transportasi maupun sakit. Ada pula pemahaman dari warga yang beranggapan penyandang komorbid tidak bisa disuntik vaksin.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus mensosialisasikan pemahaman yang benar soal vaksinasi ini sampai ke tingkat RT. “Memang seharusnya kita memakai sistem jemput bola atau door to door,” kata Sarmanah.
Adapun wilayah kecamatan yang angka capaian vaksinasinya tergolong rendah adalah Adiwerna, Bumijawa, Pangkah dan Margasari. Masing-masing wilayah, sambung Sarmanah, mempunyai kendala dan permasalahannya masing-masing. Ia mencontohkan di Kecamatan Bumijawa aksesnya cukup sulit karena medannya pegunungan, tapi jumlah masyarakatnya cukup banyak.
Ditanya soal ketersediaan vaksin, Sarmana menjelaskan jika saat ini di Kabupaten Tegal tersedia 130.565 dosis vaksin. Ia pun menambahkan anak usia 11 tahun ke atas sudah bisa mendapatkan suntik vaksin. “Kami berharap akhir Desember ini capaian vaksinasi kita bisa menyentuh angka 70 persen,” tutupnya. (AD/hn)
Discussion about this post