Slawi – Guna menurunkan kasus stunting, Pemkab Tegal berencana menggelar Gebyar Posyandu yang akan diselenggarakan selama sebulan penuh pada Agustus mendatang. Wakil Bupati Tegal sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tegal Sabilillah Ardie mengatakan Gebyar Posyandu akan dilaksanakan di 1.540 Posyandu yang tersebar di 18 wilayah kecamatan.
Informasi tersebut disampaikannya saat membuka rapat koordinasi lintas sektor persiapan pelaksanaan Gebyar Posyandu di Pendopo Amangkurat, Rabu (20/07/2022) pagi. Ardie menyampaikan bahwa momen Gebyar Posyandu memiliki peran strategis dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting.
“Untuk itu, melalui rapat ini saya minta bisa diperoleh masukan, mapping kesiapan dan komitmen peran semua pihak terkait yang nantinya terlibat langsung di pelaksanaan Gebyar Posyandu,” kata Ardie.
Menurutnya, Posyandu memiliki peran penting di garda terdepan pemberian layanan kesehatan ibu dan anak, khususnya ibu hamil, ibu menyusui dan balita melalui skema pemberdayaan masyarakat.
Berbeda dengan Puskesmas yang membuka pelayanan kesehatan setiap hari dan menjangkau wilayah di tingkat kecamatan, Posyandu hanya melayani setidaknya sekali dalam sebulan dengan lokasinya yang berada di tengah permukiman, mudah dijangkau warga, mulai dari lingkungan desa atau kelurahan hingga RT dan RW.
Sehingga, di momen Gebyar Posyandu nanti, dirinya menekankan agar intensitas kegiatannya ditambah. Tidak sekedar menjalankan program layanan reguler seperti perbaikan gizi dan kesehatan, pendidikan dan perkembangan anak maupun ketahanan pangan, tapi juga aktif melakukan pendataan, pemetaan ibu hamil dan balita di wilayah kerjanya bersama dengan tim penggerak PKK, melakukan pengukuran menggunakan alat antropometri yang sudah terstandarisasi secara benar.
“Jadi target di tahun 2024 mendatang, angka stunting kita berkurang menjadi 24,5 persen dan itu yang akan kita kejar realisasinya,” tegasnya.
Target penurunan angka stunting tersebut memang terbilang moderat, tapi dengan upaya yang sungguh-sungguh dan didukung penuh seluruh pihak dan elemen masyarakat akan sangat mungkin target nasional yang 14 persen di tahun 2024 itu bisa diraih.
Di akhir sambutannya, Ardie menitip pesan pada pelaksanaan Gebyar Posyandu nanti tidak ada ibu hamil, ibu menyusui ataupun baduta serta balita yang terlewat dari pendataan ataupun jangkauan layanan Posyandu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan pihaknya telah mendapatkan hibah alat antropometri kit berstandar nasional dari Kementerian Kesehatan sebanyak 100 set. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 57 Tahun 2022, alat antropometri yang lengkap ini meliputi timbangan bayi, timbangan berat badan, alat ukur panjang badan dan alat ukur tinggi badan.
Terkait persiapan petugas Gebyar Posyandu, Ruszaeni menjelaskan bahwa akan ada pertemuan penguatan dengan surveilans gizi, perawat beserta sanitarian pada tanggal 26 dan 28 Juli mendatang.
“Sistematikanya nanti ketika dilakukan pengukuran balita, akan dimulai dengan pendaftaran administrasi dengan nomor KK, NIK, BBL, PBL dan alamat. Kemudian mulai pengukuran meliputi berat badan, panjang badan atau tinggi badan, pencatatan oleh kader secara manual, entri data hasil pencatatan, unggah berkas ke e-PPGBM, analisa hasil pengukuran sampai audit stunting dan penetapan jumlah stunting di Kabupaten Tegal,” pungkasnya. (OI/hn)
Discussion about this post