SLAWI – Wakil Bupati Tegal, Hj Umi Azizah menghadiri peringatan Haul Sewindu mantan Presiden RI Keempat KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Acara yang sekaligus peringatan 3 tahun Forum Silaturahmi Nusantara (FSN) Kabupaten Tegal digelar, Sabtu (3/2) malam di Gedung KORPRI Slawi.
Dalam sambutannya Wakil Bupati mengatakan, meski jasadnya sudah tiada, Gus Dur selalu hidup. Namanya selalu disebut, pemikirannya dikutip dan perjuangannya pun terus dilanjutkan oleh hampir seluruh elemen di masyarakat.
“Hal ini menandakan bahwa Gus Dur adalah sosok yang sangat dicintai. Apa yang dilakukannya, semua demi bangsa dan negara. Dan inilah yang menjadi penting untuk kita renungkan bersama,” ujar Umi Azizah
Dikatakan Umi, acara Sewindu Haul Gus Dur menjadi sarana menggali kembali keteladanan dan semangat Gus Dur sebagai Bapak Bangsa, termasuk gaya kepemimpinannya dalam merangkul orang-orang dari segala lapisan masyarakat, tidak membeda-bedakan agama, suku dan budaya.
Menurut Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Tegal itu, Gus Dur adalah simbol perdamaian antar suku dan agama. Ia juga berjasa besar dalam penegakkan HAM dan perjuangan keadilan di Indonesia.
“Saya tahu, kita semua yang hadir disini mencintai Gus Dur, tapi saya yakin, kita belum sepenuhnya bisa mempraktekkan pemikirannya dalam kehidupan sosial sehari-hari, termasuk keberaniannya sebagai pemimpin dalam membangun idealisme dari era kepemimpinan otoriter menjadi kepemimpinan birokrasi yang demokratis,” tegasnya
Umi menambahkan, sangat sulit memang menemukan sosok seperti Gus Dur yang bisa diterima di hampir seluruh lapisan masyarakat. Meskipun dalam penyampaian pesan seringkali diwarnai canda dan jenaka, namun prinsip dasar kepemimpinan GusDur adalah ketauhidan.
“Gus Dur pijakannya pasti agama, dimana agama menjadi spirit-nya, bukan formalisasi. Dan itulah Gus Dur, maha guru bangsa yang juga sangat dihormati oleh dunia,” imbuhnya.
Hadir dalam kesempatan itu pengasuh Ponpes Al Islah Semarang KH Amin Maulana Budi Harjono, Tokoh Penganut Aliran Kepercayaan Dewi Kanthi asal Kuningan, tokoh lintas agama dan ratusan pemuda lintas agama Kabupaten Tegal.
Discussion about this post