Slawi – Guru miliki peran penting dalam membangun karakter dan mental anak dengan mengajarkan cinta kasih. Demikian kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi atau yang kerap dipanggil Kak Seto saat menjadi pembicara pada acara Seminar Pendidikan di Gedung Korpri Kabupaten Tegal siang (8/2) tadi.
Kak Seto menyampaikan maraknya kasus bullying terhadap anak di lingkungan pendidikan harus mendapatkan perhatian serius banyak pihak, terutama guru sebagai orang tua di sekolah. Kedekatan emosional yang dimiliki setiap guru harus mampu membangkitkan rasa kepercayaan diri anak. “Kedepankan pendekatan psikologi sosial dalam menangani setiap permasalahan anak didiknya”, katanya.
Lewat seminar yang diikuti oleh 703 orang guru ini Kak Seto menyarankan agar guru bisa memberikan kedaulatan yang penuh agar anak mampu menjalin relasi, merajut ikatan persaudaraan dan ikatan kekerabatan. Kak Seto juga menyarankan supaya nilai-nilai keagamaan terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Orang tua menurut Kak Seto memiliki peran yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter kepribadian anak. “Harapan perubahan sikap pada anak tidak ditentukan melalui kata-kata, melainkan tindakan nyata atau contoh konkrit”, ujarnya. Sehingga menurut pemerhati permasalahan anak ini, orang tua harus menjadi tokoh panutan bagi anak-anaknya.
“Untuk memperkuat pendidikan karakter, mari kita ciptakan sekolah yang ramah anak, kurikulum yang ramah anak”, katanya. Kak Seto yang juga psikolog anak ini mengatakan jika hak anak bisa dipenuhi, maka otomatis anak akan menjalankan kewajibannya tanpa ada unsur paksaan. Hal inilah yang dapat mendukung pengembangan karakter anak sebingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang santun, tidak mudah putus asa, rendah hati, memiliki semangat kejujuran, penuh kreatifitas dan disiplin. Namun menurut dia, jika dalam pendidikan sudah ada unsur kekerasan, maka anak berpotensi berubah menjadi menjadi pribadi yang arogan, tidak mentaati norma, tidak jujur dan seterusnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tegal Umi Azizah yang membuka acara seminar pendidikan ini mengatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral, cerdas, rasional, inovatif, suka bekerja keras dan juga optimis. “Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintergrasikan pendidikan karakter sehingga dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak baik dari ranah kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas serta spiritual, dan semuanya harus seimbang”, katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Retno Suprobowati mengatakan bahwa pendidikan karakter saat ini sedang dihadapkan pada berbagai masalah. Permasalahan tersebut muncul karena bias orientasi pada nilai-nilai karakter bangsa, seperti disorientasi implementasi nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa menjadi penyebab memudarnya kesadaran pada nilai-nilai budaya bangsa sehingga akan melemahnya kemandirian.
Discussion about this post