Slawi – Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) se-Jawa Tengah sukses menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang dipusatkan di Kabupaten Tegal. Dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seluruh peserta Porseni membacakan deklarasi percepatan penurunan angka stunting di Jawa Tengah di GOR indoor Trisanja Slawi, Rabu (26/07/2023).
Pada kesempatan ini, Gubernur Ganjar hadir bersama istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh dengan didampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (BKKBN) RI Hasto Wardoyo dan Bupati Tegal Umi Azizah.
Sebanyak 1.400 peserta penyuluh KB dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah ikut berpartisipasi di kegiatan Porseni ini. Ganjar pun mengapresiasi deklarasi yang dilakukan penyuluh KB dan berharap para merka bisa terus bersemangat dalam upayanya mempercepat penurunan angka stunting di Jawa Tengah.
“Angka penurunan stunting di Jateng ini tergolong drastis dari empat tahun lalu. Di tahun 2022 angka stunting Jawa Tengah bisa turun menjadi 11,9 persen dari tahun 2021 yang sebelumnya menginjak 12,8 persen,” kata Ganjar.
Dia juga mengajak seluruh komponen masyarakat bersama pemangku wilayah tidak tinggal diam dan bersinergi lebih kuat para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk menurunkan angka stunting.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengungkapkan tugas Penyuluh KB ini sangat banyak, tak hanya memberikan penyuluhan kepada warga yang akan menikah, melainkan juga konseling keikutsertaannya pada program KB untuk mencegah stunting.
Seiring dengan itu, Hasto juga mengapresiasi semangat para penyuluh, terutama yang masih berstatus honorer. Ia pun mengungkapkan pihaknya telah berupaya meningkatkan kesejahteraan para penyuluh dengan mengusulkannya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Di tahun ini saya berharap pak Menpan-RB dapat meningkatkan kuota ASN sebanyak tujuh ribu. Dan saya doakan mudah-mudahan yang belum jadi ASN akan segera jadi PPPK,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah berharap momen Porseni IPeKB ini dapat dimanfaatkan sebagai media koordinasi terkait pengendalian kependudukan dan edukasi Keluarga Berencana.
“Kami, selaku tuan rumah tentunya berharap Porseni IpeKB ini bisa menjadi ajang yang menyatukan ikatan profesi penyuluh KB dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” katanya.
Di sisi lain, penyelenggaraan Porseni IPeKB ini menurutnya dapat membantu perekonomian Kabupaten Tegal. Sebab uang yang dibelanjakan 1.400 peserta Porseni di Kabuoaten Tegal ini, baik untuk berwisata kuliner ataupun belanja produk UMKM turut menggerakkan perekonomian lokal.
“Saya senang kalau uang saku bapak, ibu habis untuk kulineran di sini, dibelanjakan produk UMKM, produk UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) sebagai oleh-oleh yang di rumah,” kelakarnya.
Tercata beberapa cabang olahraga yang dilombakan dalam acara Porseni ini antara lain futsal, tenis meja, senam, hingga gobaksodor. Sedangkan di kegiatan kesenian ada festival band dan karaoke. (TA/hn)
Discussion about this post