Margasari – Bupati Tegal Umi Azizah didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Teguh Dwijanto Rahardjo tinjau pelaksanaan pekerjaan perbaikan empat ruas jalan dan penataan koridor Jalan Gajah Mada di kawasan Simpang Patung Obor Kota Slawi, Jumat (22/09/2023). Adapun ruas jalan yang ditinjau antara lain jalan ruas Pagerbarang-Jatibarang, ruas Margasari-Jedug, ruas Ujungrusi-Banjaran, dan ruas Kalisoka-Gumayun.
Bupati Umi mengungkapkan, sampai dengan minggu keempat bulan September ini sudah ada pekerjaan fisik tuntas selesai 100 persen. Meski demikian, ada cacatan dari orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini yang menurutnya jadi permasalahan baru, yaitu pekerjaan jalan rigid beton di ruas Ujungrusi-Banjaran. Level perkerasan jalan yang terlalu tinggi berpotensi masuknya limpasan air hujan ke bahu jalan sehingga menurutnya perlu pengurukan atau pelandaian supaya tidak terjadi genangan.
“Menurut saya ada sedikit yang perlu diantisipasi, yaitu mengalirkan limpasan air hujan di bahu jalan supaya bisa masuk drainase di ruas Ujungrusi-Banjaran. Jadi perlu diuruk atau dilandaikan bahu jalannya supaya saat hujan airnya tidak menggenang, tidak becek juga,” ungkap Umi.
Terkait itu, Umi pun menyampaikan ucapan terima kasihnya pada sejumlah pemilik toko yang secara swadaya menguruk bahu jalannya dengan pasir dan batu. Dia berharap, hal serupa dapat diikuti pemilik toko lainnya supaya juga tidak membahayakan pengguna jalan.
Sepanjang pengamatannya, hampir semua saluran samping atau drainase di tepi jalan kondisinya penuh timbunan sampah. Hal ini tentunya akan mengganggu fungsinya untuk melimpaskan air hujan karena selain kapasitasnya berkurang juga bisa menjadikan aliran air tersumbat dan berakibat banjir saat hujan tiba.
Sebelum hal itu terjadi, Umi mengajak warga terutama di sepanjang saluran drainase untuk bersama-sama bergotong-royong membersihkannya dari timbunan sampah dan sedimen tanah serta mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke dalamnya.
“Kita sudah bangunkan saluran drainase ini dengan biaya yang tidak murah. Sehingga kita harapkan ada partisipasi warga untuk menjaga fungsinya, minimal tidak buang sampah ke saluran ini. Kalau tidak fungsi hanya karena sumbatan sampah kan eman-eman,” tuturnya.
Menanggapi soal potensi genangan di bahu jalan, Teguh mengatakan jika pihaknya akan meminta warga di Desa Banjaran bersama pedagang pasar bergotong-royong membuat saluran air sementara yang diarahkan menuju saluran drainase terdekat. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi timbulnya genangan di musim penghujan.
“Selain melandaikan bahu jalan dengan urukan, sementara ini warga bisa berswadaya membuat saluran air sementara menuju saluran drainase terdekat,” kata Teguh.
Selanjutnya, di tempat lain Teguh menjelaskan pekerjaan peningkatan kualitas jalan di ruas Pagerbarang-Jatibarang dilakukan sepanjang 400 meter dengan lebar 6 meter. Sedangkan pada ruas Margasari-Jedug sepanjang 550 meter dengan lebar 5 meter, ruas Kalisoka-Gumayun sepanjang 660 meter dengan lebar 5 meter dan ruas Ujungrusi-Banjaran sepanjang 220 meter dengan lebar 7 meter.
Masing-masing paket pekerjaan tersebut dianggarakan melalui pendanaan APBD Kabupaten Tegal 2023 senilai Rp2 miliar untuk ruas Pagerbarang-Jatibarang dan ruas Margasari-Jedug. Sementara dua ruas jalan lainnya yaitu Ujungrusi-Banjaran dan Kalisoka-Gumayun dianggarkan masing-masing Rp950 juta.
Sementara untuk paket pekerjaan penataan kawasan di Koridor Jalan Gajah Mada, Slawi, pihaknya telah menganggarkan Rp3,3 miliar. Adapun sub pekerjaan di dalamnya meliputi perbaikan gapura, perbaikan bundaran patung obor, penataan drainase dan penataan trotoar. (EW/hn)
Discussion about this post