Lombok Barat – Sebanyak 2.007 desa wisata di Indonesia mengambil bagian dalam ajang Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Pada kesempatan ini, Desa Guci, Kecamatan Bumijawa berhasil meraih juara tiga untuk kategori desa sangat tertinggal, tertinggal, dan berkembang sekaligus juara favorit pilihan juri.
Pengumuman pemenang sekaligus penyerahan hadiah lomba berupa piagam penghargaan dan uang pembinaan dilakukan oleh Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar pada Malam Apresiasi Pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara 2023 di Hotel Aruna, Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11/2023) malam.
Selain itu, diberikan pula Penghargaan Lencana Bakti Pembangunan Desa dari Menteri Desa PDDT Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Halim kepada Bupati Tegal Umi Azizah atas komitmen dan dukungan kepala daerah dalam memajukan perekonomian desa.
Gus Halim mengatakan kunci keberhasilan pembangunan, khususnya dalam mewujudkan visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045 terletak pada kemampuan negara melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa. Sehingga pihaknya terus mendorong kemajuan dan kemandirian desa, salah satunya melalui inovasi pengelolaan potensi wisata desa.
Saat ini terdapat 5.037 desa wisata di Indonesia yang dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes). Potensi wisata desa berpeluang mengungkit perekonomian lokal dan menjadi bekal menuju desa maju dan mandiri. Dia yakin desa-desa dengan status maju dan mandiri mampu mengelola dana desa dan keuangan desanya secara baik. Sehingga menurutnya, kewenangan desa mandiri perlu ditambah, termasuk pengelolaan anggaran program yang selama ini dikelola pemerintah pusat seperti program perlindungan sosial.
Meski hal tersebut menimbulkan kontroversi karena ada dua pendapat yang berbeda, antara mendukung dan menolak, pihaknya tetap optimis sepanjang itu disiapkan secara matang. Lima tahun ke depan, desa mandiri akan mampu mengelola keuangannya.
“Dalam sebuah rapat kabinet saya sampaikan bahwa kewenangan desa mandiri perlu ditambah. Kalau perlu, seluruh kewenangan dalam pengelolaan jaring pengaman sosial mulai PKH (program keluarga harapan), bantuan tunai dan non tunai tidak usah lagi pemerintah pusat ikut cawe-cawe, serahkan saja kepada desa,” kata Gus Halim.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT Sugito mengatakan Lomba Desa Wisata Nusantara digelar untuk mengoptimalkan kapabilitas desa wisata unggulan guna mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa.
Sugito menjelaskan, tema lomba yang diangkat tahun ini adalah desa wisata berkelanjutan. Adapun indikator penilaiannya mencakup tiga unsur, yaitu unsur kemampuan desa dalam menunjukkan komitmennya dan memperhitungkan dampak wisata dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan baik masa kini maupun di masa yang akan datang. Kemudian unsur sapta pesona dan unsur kontribusi BUMDes dalam pemberdayaan ekonomi desa.
Ditemui usai acara, Bupati Umi menyampaikan ucapan selamat kepada BUMDes Guci dan Pemerintah Desa Guci atas kemenangan yang berhasil diraih dari kompetisi tingkat nasional ini. Menjadi desa wisata menurutnya menjadi mimpi banyak desa. Sebab pariwisata dalam konteks ekonomi memiliki efek pengganda paling luas. Sebuah objek wisata tidak hanya menghasilkan pendapatan bagi pengelolanya, tapi juga membuka peluang usaha lainnya seperti penjualan makanan, minuman, cendera mata, jasa penginapan dan jasa lainnya.
Terlebih wisata alam yang dikelola BUMDes Guci berpotensi memadukan tujuan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungannya. Alam yang terawat merupakan aset utama usaha wisata, sehingga penduduk desanya memiliki motivasi atau insentif untuk tidak merusak alam desanya.
“Melalui pengelolaan potensi wisata alam di Guci ini setidaknya ada tiga pilar penyangga kalau kita berbicara konsep pembangunan berkelanjutan, yaitu kemajuan ekonomi, kelestarian ekologi, dan keadilan sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Guci Soleh yang hadir bersama pengurus BUMDes mengaku bangga dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya desa wisata Guci. “Terima kasih kepada Bupati Tegal yang telah memberikan kesempatan dan semangat kepada kami dan BUMDes,” pungkasnya.
Atas raihan juara tiga ini, Desa Guci berhak atas hadiah uang pembinaan senilai Rp40 juta ditambah Rp5 juta untuk juara favorit. (HR/hn)
Discussion about this post