Slawi – Memperingati Hari Pangan Sedunia Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan) Kabupaten Tegal menggelar kegiatan Pasar Tani, Expo Wirausaha Pemuda Agribisnis, bazar pasar murah dan pembagian bibit gratis di halaman kantor Dinas KPTan Kabupaten Tegal, Selasa (24/10/2023).
Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir pada kesempatan tersebut mengajak seluruh pengunjung dan pejabat Pemkab Tegal memborong produk pertanian di Pasar Tani ini. “Kalau event-nya Pasar Tani seperti ini, pesan saya cuma satu, borong semua produk petani, termasuk olahan hasil pertanian, jangan sampai ada yang tersisa,” ajaknya.
Menurut Umi, berbicara tentang sektor pendukung ketahanan pangan ini, maka arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tegal 2019-2024 adalah menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas pengembangan bersama sektor industri, pariwisata dan UMKM.
Sebab, jika ditinjau dari karakteristik wilayahnya, Kabupaten Tegal adalah daerah agraris. Dengan luasan lahan mencapai 87.879 hektare, 44,34 persennya merupakan lahan sawah, baik irigasi maupun tadah hujan. Nilai tambah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan Kabupaten Tegal tahun 2022 menopang 12,56 persen perekonomian daerah atau terbesar ketiga setelah industri pengolahan dan perdagangan.
Jika melihat kontribusinya, lanjut Umi sektor ini mengalami penurunan 0,44 persen poin dari tahun 2021. Pun demikian dengan laju pertumbuhannya juga turun dari 2,22 persen menjadi 1,77 persen.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari kondisi pertanian yang terus dihadapkan pada persoalan besar perubahan iklim seperti kemarau panjang tahun 2023 yang menjadikan musim tanam petani mundur. Sehingga ini berdampak pada banyak hal, dari mulai produktivitasnya yang menurun, pendapatan petani yang berkurang hingga inflasi komoditas pangan.
Disamping persoalan klasik lainnya seperti gap atau kesenjangan antara hasil produksi dengan kebutuhan pasar, kesenjangan informasi, kesenjangan daya beli, kesenjangan kebijakan, desakan lahan untuk perluasan ruang industri dan permukiman, hingga regenerasi di kalangan masyarakat petani dan fluktuasi harga komoditas pertanian.
“Saat harga naik tinggi, petani selalu menerima sedikit keuntungan dibanding pengepul atau pedagang. Dan kalau pas harganya jatuh, petanilah yang paling rugi,” ungkapnya.
Soal regenerasi di kalangan masyarakat petani, Umi berharap melalui program Wirausaha Pemuda akan bisa membuka wawasan dan mendorong minat anak-anak muda untuk menggeluti sektor pertanian pangan dengan bercocok tanam maupun dari sisi pengolahannya pasca panennya.
“Dari sini kita bisa melihat ragam usaha pertanian dari yang berkonsep urban farming, pengolahan hasil pertanian menjadi aneka produk konsumsi sampai ke integrated farming yang memadukan pertanian, perikanan dan peternakan serta usaha pertanian pembibitan,” ungkapnya.
Sementara itu, merespon isu perubahan iklim, strategi pembangunan sektor pertanian yang adaptif dan berketahanan iklim juga harus disiapkan dengan menerapkan smart agriculture, pengembangan kualitas dan daya saing sumber daya manusia lokal dan memutakhirkan bibit varietas baru yang lebih tahan kekeringan.
Senada dengan Umi, Kepala Dinas KPTan Kabupaten Tegal Agus Sukoco mengatakan jika kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk hasil binaan wirausaha pemuda agribisnis, mempromosikan produk-produk hasil pertanian dari binaan penyuluh yang ada di lapangan serta untuk menekan inflasi di Kabupaten Tegal.
“Kami sudah bekerja sama dengan Bulog untuk mensuplai pasokan bahan pangan dan telah melaksanakan Gerakan Pasar Murah sebanyak 16 kali dengan harga yang terjangkau dan lebih murah dari harga pasaran,” ujarnya.
Agus pun berharap pengunjung bisa memborong dagangan hasil petani seperti sayuran, kopi, tembakau, umbi-umbian dan buah-buahan serta makanan olahan pertanian seperti susu jagung, es krim buah-buahan, asinan, sayuran matang, keripik dan hasil olahan lainnya. Hal tersebut sejalan dengan tagline kegiatan ini #Yuh Nglarisi Dagangane Inyong.
Adapun kegiatan Pasar Tani ini diikuti oleh wirausahawan muda, kelompok wanita tani, kelompok tani nelayan andalan, himpunan pengusaha muda Indonesia dan kalangan pondok pesantren. (EW/hn)
Discussion about this post