Bojong – Sebanyak 1.080 anggota PMR Kabupaten Tegal adu ketangkasan di acara Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) XVI Kabupaten Tegal. Acara selama empat hari, dari Jumat hingga Senin (27-30/12/2024) berlangsung di Bumi Perkemahan Martoloyo, Desa Suniarsih, Kecamatan Bojong.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah mengapresiasi kegiatan PMR Madya dan Wira serta relawan PMI ini. Hal ini menunjukkan pencapaian yang luar biasa sekaligus unjuk kekuatan, semangat, tekad dan kebersamaan serta kepedulian relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Jumbara merupakan ajang perjumpaan bagi para relawan dan anggota PMR yang dirancang untuk mengenal satu sama lain, saling bermuhasabah, berbagi pengetahuan dan pengalaman, sekaligus meningkatkan keterampilan diri dalam suasana riang gembira dan bersahabat.
“Saya yakin peserta tidak hanya belajar, tetapi juga merasakan suasana yang penuh kegembiraan dan persahabatan. Inilah esensi Jumbara, kebersamaan dalam belajar dan bertumbuh,” ujarnya.
Sebagai organisasi kemanusiaan yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, PMI memiliki peran vital. Tugas-tugas yang dijalankan PMI seperti penanganan bencana alam, konflik sosial, layanan donor darah, hingga pembinaan generasi muda melalui Palang Merah Remaja telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Saya merasa bangga bahwa PMI Kabupaten Tegal senantiasa hadir di garis terdepan dalam merespon berbagai tantangan kemanusiaan. Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras yang tak kenal lelah ini,” katanya.
Ia berharap kegiatan Jumbara bisa berdampak besar dalam memperkuat karakter kepalangmerahan di kalangan generasi muda, di mana setiap anggota PMR bisa memahami dan menerapkan Tri Bakti PMR.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo di tempat yang sama juga mengatakan Jumbara merupakan agenda rutin dua tahunan. Peserta Jumbara XVI yang berjumlah 1.080 pelajar dari 42 kontingen mengikuti berbagai perlombaan. Mereka terdiri dari 25 anggota PMR Madya setingkat SLTP dan 17 PMR Wira setingkat SLTA.
“Saya harap, setelah mengikuti kegiatan ini para peserta bisa mengimplementasikan tujuh prinsip gerakan palang merah. Diantaranya kemanuasian, kenetralan dan tidak memihak kepada siapapun,” jelas Iman. (AD/hn)
Discussion about this post