Slawi – Mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA), Pemerintah Kabupaten Tegal siapkan 24 Puskesmas untuk melayani pembuatan akta untuk bayi baru lahir. Hal ini disampaikan Plt Bupati Tegal Umi Azizah saat kukuhkan Bidan Delima sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun IBI ke-67 di Hotel Grand Dian Slawi hari Sabtu (14/7) pagi tadi.
Umi mengatakan, dari 29 Puskesmas se-Kabupaten Tegal, 24 diantaranya siap menjalankan Program Lair Olih Akta Kelahiran & Kartu Keluarga (LOAKK). “Masih ada lima lagi yaitu Puskesmas A, B, C, D dan E yang belum mampu LOAKK dan sedang kita kejar tahun ini supaya tuntas”, katanya.
Kehadiran bidan adalah dari representasi negara dalam melayani rakyatnya, sekalipun bidan swasta, semuanya memiliki peran dan tanggungjawab yang sama. Mampu meningkatkan derajat kesehatan, serta menciptakan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Lebih lanjut, meski pembangunan sektor kesehatan di Kabupaten Tegal terus menunjukkan hasil yang positif, saya tetap minta agar kasus kematian pada ibu melahirkan, bisa kita tekan bahkan tiadakan. “Termasuk kematian pada bayi juga bisa kita cegah,” tegasnya.
Kematian ibu melahirkan di tahun 2015 yang sebanyak 33 kasus yang menjadi 27 kasus ditahun 2017, maka ada peluang besar untuk mencegah kasus kematian ini serendah mungkin. Bidan praktek mandiri dan bidan delima adalah ujung tombak pendampingan kesehatan ibu hamil di unit lingkungan terkecil.
Dalam kesempatan ini, Umi menghimbau agar kasus kematian bayi di Kabupaten Tegal yang masih terbilang tinggi bisa ditekankan lagi. Meski berkurang, kematian bayi di tahun 2016 menjadi 209 kasus di tahun 2017 masih terlalu banyak
“Selalu tingkatkan kompetensi dan pemahaman asuhan kebidanan saudara, mulai dari wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan untuk kesehatan bayi, termasuk stimulasi pijat bayi selama masa neonatal untuk mencegah sepsis pada kulit bayi,” ujarnya.
Selain itu, Umi juga mengatakan terkait dengan upaya promotif, peran bidan sebagai advokator bisa memberikan pemahaman dan menyakinkan warga agar berperilaku hidup bersih dan sehat. “Melalui PDPM sedang mengejar target sanitasi layak 100 persen di tahun 2019 melalui pembangunan jamban keluarga sehat yang diprioritaskan bagi keluarga miskin,” imbunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Hendadi menjelaskan lima puskesmas yang belum siap melayani program LOAKK diantaranya, Puskesmas Kedungbanteng, Jatibogor, Suradadi, Kambangan dan Kaladawa.
Untuk persayaratan mendapatkan akta kelahiran dan kartu keluarga baru, Hendadi menyebutkan orang tua sudah harus menyiapkan nama anak sebelum anak lahir, fotocopy buku nikah serta KTP.
“Hanya itu syaratnya, yang bisa mempermudah orang tua memperoleh akta anak serta kartu keluarga baru,” jelasnya.
Discussion about this post