Slawi – Bangsa kita masih berkubang dalam budaya koruptif, rela menghancurkan kebinekaan demi kekuasaan, bahkan berupaya mengganti ideologi Pancasila sebagai media diseminasi nasionalisme dengan ideologi asing yang nyata-nyata gagal diterapkan di negara asalnya.
Hal tersebut disampaikan Plt. Bupati Tegal, Umi Azizah, dalam acara dzikir akbar peringatan Malam Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah, tingkat Kabupaten Tegal.
Acara yang digelar di Halaman Kantor Bupati Tegal ini, mengundang pembicara KH.Habib Sholeh bin Ali Al Athos. Masyarakat yang hadir disuguhkan dengan tarian khas Negara Turki, yaitu tari sufi yang diiringi lantunan ayat suci Al-Quran.
Umi Azizah, dalam sambutannya, mengatakan peringatan Tahun Baru Islam ini dimaknai sebagai kesempatan serta momentum untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri demi menyongsong masa depan yang lebih baik. “Sarana intropeksi dan ber-istighfar memohon kepada Sang Khalik,” ujar Umi, Senin, (9/11/2018).
Untuk memerangi hawa nafsu serta menahan amarah sesuai syari’at Islam, kita perlu mencapainya dengan do’a serta bermujahadah atau berusaha keras. Dengan Mujahadah inilah, kita kedepankan nilai spiritualitas kita.
Di era digital sekarang ini, telah membawa kita pada dimensi komunikasi tanpa sekat, tanpa batas. Menjauhkan kita dari akar budaya adiluhung yang dikenal karena sikap andhap asor, tepo seliro dan gotong-royong. Hal ini, menyebabkan bangsa kita masih berkubang dalam budaya koruptif, rela menghancurkan kebhinekaan demi kekuasaan.
Pada acara tersebut,Umi, mengajak seluruh lapisan dan komponen masyarakat mengambil semangat hijrah baginda Nabi Besar Muhammad SAW. “Sebagai modal spiritual menjawab tantangan menunaikan tugas demi tercapainya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Umi.
Diakhir sambutannya, Umi juga berpesan untuk saling memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, bukan saling melemahkan. Tumbuhkan budaya saling menghargai dan saling menghormati, agar hidup kita membawa berkah kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan umat manusia.
“Rawat dan kembangkan semangat nasionalisme, semangat kebhinekaan yang selama ini terbukti mampu mengelola perbedaan menjadi kesatuan bahkan kekuatan,” tegasnya.
© 2019 Humas Setda Tegalkab – All Right Reserved.
Discussion about this post