Slawi – Perlu menjadi kesadaran bersama, bahwa saat ini kita hidup di era disrupsi, era transisi yang merubah lanskap kehidupan manusia. Di era revolusi industri 4.0 atau era internet of thing (IOT), manusia dituntut untuk menjadi pribadi sedia setiap saat, realtime, on-demand dan terbuka.
Untuk itu, dihadapan 157 wisudawan Bupati Tegal, Umi Azizah menitip pesan untuk siap memenangi persaingan global dan harus selalu mengembangkan ilmu pengetahuan untuk bersiap menghadapi tantangan besar yang akan terjadi di era revolusi industri 4.0 saat ini.
“Di era revolusi keempat ini banyak pekerjaan manusia mulai digantikan dengan mesin. Maka, lulusan STAIBN harus siap menghadapi tantangan ini. Apakah kalian siap?,” ungkap Umi, saat memberi arahan pada acara Wisuda Sarjana Ke-22 STAIBN Tegal, di Pendopo Amangkurat, Sabtu (24/11/18).
Umi mengatakan, tantangan besar yang harus dihadapi adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan momentum IOT, era big data dan cloud computing untuk menunjang kerja dan karir kita. IOT mampu menciptakan emerging market, peluang pasar baru, sehingga lapangan usaha di zaman milenial menjadi semakin luas.
“Untuk memenangi persaingan global ini kuncinya satu. Kita harus adaptif dan bisa berinovasi,” jelas Umi.
Umi meyakini bahwa dengan sumber daya manusia yang unggul, dan etos kerja yang tinggi, serta memiliki mindset yang terbuka terhadap perubahan, pasti mereka yang akan menang di kemudian hari.
Selain menguasai hardskill sesuai program studinya masing-masing, di era revolusi penguasaan akan TIK juga harus dimiliki. Tidak sedikit kaum milenial yang tercerahkan kehidupannya setelah menyimak dakwah online bahkan mendatangkan keuntungan finansial bagi pembuatnya.
“Jika masih belum ada yang bisa menguasai TIK, masih ada kesempatan untuk menambah wawasan. Bangun jaringan seluas-luasnya, asah softskill kepemimpinan, komunikasi dan keterampilan menulis,” pesan Umi.
Discussion about this post