Slawi – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menurut Bupati Tegal memang dikhususkan ikut ambil bagian dalam menanggulangi kemiskinan. Jika dikelola dengan baik dan melalui kerja sama sinergi antara pemerintah dan lembaga pengelola zakat, tentunya kemiskinan di tanah air khususnya Kabupaten Tegal mampu ditekan.
“Tentunya hal ini harus didorong oleh masyarakat untuk terus berzakat,” papar Umi dalam acara Sosialisasi Baznas Provinsi Jawa Tengah, di Ruang Rapat Bupati, Jumat (30/11/18).
Jika kesadaran masyarakat untuk berzakat semakin meningkat, dan diimbangi dengan upaya pemerintah untuk lebih baik mengelola zakat secara profesional, pastilah mampu menekan angka kemiskinan.
Sebagaimana kita ketahui bersama, zakat merupakan salah satu rukun Islam dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim.
“Zakat sedekah tersebut nantinya dapat digunakan untuk merentas kemiskinan, seperti bantuan perbaikan rumah tidak layal huni (RTLH) ataupun bantuan lainnya,” jelasnya.
Satu hal prinsip yang kita sadari bersama, bahwa dengan berzakat, kita akan selalu dididik untuk bersyukur. Karena berzakat melatih kita untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang membutuhkan bantuan. “Zakat adalah sarana penanaman sifat jujur, terpercaya, berkorban, ikhlas, mencintai sesama dan persaudaraan pada diri manusia,” terang Umi.
Sementara itu, Kepala Baznas Jateng, Ahmad Daroji mengatakan bahwa Baznas Jawa Tengah mengumpulkan zakat, infak, sedekah dari ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, instansi vertikal, BUMD maupun perorangan.
Menurut laporan yang ada, pemasukan Bawznas Kabupaten Tegal pada tahun 2018 sampai dengan bulan Oktober mencapai Rp. 1.440.862.227 miliar. “Jumlah tersebut didapatkan dari hasil Zakat dan Shodaqoh ASN Kabupaten Tegal,” jelas Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Kab. Tegal, Fakihurrokhim.
Discussion about this post