Pangkah – Di era digital yang penuh dengan kemudahan dan fasilitas canggih akibat perkembangan teknologi dan informasi saat ini, masyarakat khususnya para generasi muda harus memiliki bekal dalam mengarunginya. Bekal menghadapi tantangan ke depan, yang terpenting adalah menata karakter yang berakhlakul karimah.
Pernyataan tersebut, disampaikan Bupati Tegal, Umi Azizah dalam acara Kabar Bupatiku, di SMK Peristek, Senin (4/2) pagi.
Pendidikan dinilai berhasil ketika anak mempunyai karakter yang baik. Keterampilan dan kepintaran dapat dicari, tetapi karakter harus ditanamkan sejak kecil. Keluarga adalah peran sentral dalam pembentukan karakter anak. Disamping itu juga perlu adanya lingkungan yang baik dari sekolah maupun masyarakat sekitar.
Masa remaja adalah masa krisis, fase dimana menjadi jembatan bagi mereka untuk ke tahapan berikutnya. Ini adalah peran penting dari orang tua, yang harus memahami fase perkembangan anak.
“Orang tua harus bisa menjadi sahabat untuk anak, jalin komunikasi yang baik supaya lebih akrab,” kata Umi.
Untuk itu, Umi berpesan kepada Kepala Sekolah di tiap sekolah untuk memberikan pemahaman kepada wali murid. Lakukan pembinaan dan pemahaman terkait kondisi sekolah maupun terkait proses belajar di sekolah.
“Jika ada pertemuan wali murid, selingkan beberapa menit untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua siswa,” ujarnya.
Perkembangan teknologi di era milenial yang membuat dunia terasa sempit, sehingga mampu diketahui dengan cepat dalam genggaman manusia, juga menutut para orang tua untuk tidak buta teknologi. Orang tua harus bisa mengawasi dan membimbing anak supaya lebih terkontrol di dalam media sosial.
Ditempat yang sama, Psikolog RSUD Suradadi, Andhika Arif menuturkan bahwa di dunia tidak ada anak yang nakal, dan gagal. Setiap anak itu unik, spesial dan mempunyai karakter masing-masing. Jika terdapat anak yang nakal, itu karena ada sebab.
Para orang tua harus pintar dalam mendidik anak. Lakukan pendekatan secara lembut, jalin dan perbaiki komunikasi, jelaskan secara pelan-pelan. Karena ketika anak nakal, kebanyakan orang tua pasti langsung menghukumnya.
“Dari sinilah sebabnya, kebanyakan anak pasti lebih suka berkumpul dengan teman-teman dibandingkan keluarganya,” jelas Andhika.
Discussion about this post